Mohon tunggu...
Matawam
Matawam Mohon Tunggu... Seniman - Medioker Profesional

Penikmat musik, pecinta film, penggemar seni, penggila sepakbola.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Kesempatan

13 Mei 2014   23:17 Diperbarui: 23 Juni 2015   22:32 42
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

perbincangan aku dan dia hari itu berjalan agak sedikit canggung. karena memang sudah cukup lama aku tidak bertemu dengannya. meski tidak lagi di atas bukit di bawah bintang, tapi ini sudah cukup bagiku.

"aku minta maaf kalau sikapku selama ini membuatmu jadi jauh dari aku.", katanya meminta maaf.

"ya memang mungkin harus begini jalannya.", kataku meyakinkan kalau dia tidak perlu meminta maaf.

"semuanya berjalan terlalu cepat. kehidupanku dalam sekejap berubah. lingkunganku, bahkan teman-temanku pun terasa asing. lalu aku menemukan beberapa foto dalam kotak yang aku simpan. aku rindu itu."

"ya, memang itu masa-masa yang indah."

"aku boleh bertanya sesuatu?"

"apa?"

"kenapa dulu kamu tidak pernah menyatakan perasaanmu padaku?"

skak mat. lidahku kelu.

"apa selama ini aku salah?", lanjutnya.

"aku.., mmm, ya masalahnya, aku.."

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun