Judi online adalah buah dari buruknya sistem pendidikan, tata kelola negara, dan manajemen sumber daya manusia. Kemampuan bernalar yang rendah menyebabkan rakyat miskin terjebak dalam perjudian.
Mungkin kita sedang tidak menyadari betapa kemampuan bernalar membentuk pola pikir. Literasi yang rendah dan ekonomi yang buruk saling terkait satu sama lain. Untuk itu, banyak orang yang 'terpaksa' bekerja untuk gaji yang kecil asal mampu bertahan hidup.
Faktanya, mereka adalah orang-orang pintar yang terjebak dalam sistem. Judi online bukan hanya merusak keluarga, tapi generasi baru Indonesia. Jika tidak diberantas dengan tepat, mereka akan menjadi sekam panas yang siap membakar suatu ketika.