Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Rahasia Sales, Menjual Lebih Banyak dalam Waktu Singkat

14 Juli 2024   19:04 Diperbarui: 14 Juli 2024   19:05 48
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
sales meyakinkan pembeli|freepik.com

Adakah rahasia kenapa sebagian orang mampu menjual barang lebih cepat dan menghasilkan uang lebih banyak?

Ketika anda melewati beberapa toko, coba perhatikan cara penjual menjajakan barangnya. Dari sudut pandang pembeli, kenapa anda mau mengeluarkan untuk membeli barang yang seringnya tidak anda butuhkan?

Seorang ibu rumah tangga akan membeli barang walaupun harga tidak masuk akal. Uang bukan alasan utama yang mendorong orang untuk membeli. 

Jika demikian, alasan apa yang mendorong seseorang membeli sebuah barang?

Persuade, negotiate, and convince

Kemampuan menjual barang melibatkan tiga hal : rayuan, negoisasi, dan keyakinan. Seorang sales profesional perlu menguasai tiga skil ini untuk bisa mempengaruhi keputusan pembeli.

Mari kita perhatikan beberapa contoh sederhana alasan dibalik setiap keputusan sebelum membeli.

Seorang anak mudah merengek untuk meminta sesuatu pada ayah dan ibunya. Lalu, dengan mudahnya seorang ayah akan memenuhi permintaan anak tanpa perduli berapa sisa uang yang ada di dompetnya.

Apa yang mendorong seorang ayah membeli barang untuk anaknya?

CINTA dan RASA SAYANG!

Contoh kedua, seorang anak tidak patuh pada ayah dan ibunya. Setiap kali ayah menasehati agar tidak keluar rumah pada malam hari, ia tidak mematuhinya. Pun demikian, saat ibu meminta untuk membeli sesuatu, ia malas melakukannya. 

Lantas, saat anak ini menginginkan sebuah barang dan meminta pada orang tuanya, akankah ayah dan ibunya mudah memberikan? tentu tidak!

Jadi, sikap seorang anak dan bagaimana mereka berkomunikasi menentukan keputusan orang tua. Tidak perduli seberapa mahal harga sebuah barang, seorang ayah akan berusaha mencari uang untuk sekedar membeli barang kesukaan anaknya yang ia cintai.

Rayuan seorang anak dapat meyakinkan hati seorang ayah. Kadangkala, seorang ayah membeli barang yang lebih mahal dari kemampuan finansialnya. 

Jika perlu, ia akan berhutang untuk sekedar melihat senyuman dari wajah putra atau putrinya.

Nah, seorang anak pun bisa mempengaruhi orang tuanya dengan cara bernegoisasi. Bahkan, tidak diperlukan keahlian untuk meluluhkan hari seorang ayah. 

Anak adalah seorang negoisator ulung yang mahir dengan bakat alami dalam diri mereka.Hanya butuh beberapa menit, seorang anak lihai dalam hal meyakinkan orang tua mereka. 

Sebuah smartphone mahal mudah diperoleh anak saat ia dapat meyakinkan ayah atau ibunya. Asal alasannya tepat dan rayuannya mengena, orang tua mana yang tidak menghiraukan permintaan anak. 

Sekarang, mari sejenak kita melihat bagaimana seorang sales atau penjual mampu meyakinkan pembeli. Sebagian dari mereka melakukan kesalahan ketika berhadapan dengan konsumen, terlebih calon pembeli pertama.

Anggaplah anda sedang mencari sebuah ponsel pintar. Lalu, anda melewati sederetan toko yang menjual barang yang sedang anda cari.

Pertama, anda akan melihat toko mana yang lebih menarik untuk dikunjungi. Namun, seorang sales yang pintar pandai melihat kesempatan. Sebuah sapaan sederhana dengan senyuman menjadi awal yang baik.

  • Pak/buk, silahkan masuk dulu, mana tau ada barang yang dicari disini.
  • Selamat sore pak/buk, kami lagi banyak diskon hari ini. Silahkan masuk dulu.
  • Gimana kabarnya pak, buk. Ada yang bisa kami bantu? kualitas barang disini terjamin, ada garansi juga loh pak. 

Kira-kira, dari ketiga sapaan di atas, mana yang lebih meyakinkan pengunjung? setiap pola sapaan menarik jenis konsumen berbeda. 

Mereka dengan uang pas-pasan lebih memilih tertarik pada diskon, sementara pembeli yang tahu tentang kualitas tidak mencari potongan harga.

Keputusan untuk membeli antar orang boleh jadi berbeda. Seorang sales bisa menjual barang dengan harga murah, kemudian mendapat keuntungan kecil. 

Penjual tipe seperti ini tidak mengerti esensi dari jual-beli. Baginya, selama barang laku, negoisasi harga di angka rendah tidak masalah.

Padahal, pembeli cerdas fokus pada kualitas. Harga tinggi bukan penghalang. Lihatlah berapa banyak pembeli yang awalnya ingin membeli ponsel dengan harga murah, kemudian keluar toko dengan ponsel lebih mahal.

Sales profesional tidak menurunkan harga. Mereka bisa meyakinkan pembeli dengan memaparkan kelebihan produk yang dijual. Manakala produk memiliki kelebihan dan ketahanan lebih baik, pembeli akan tetap tertarik untuk membeli.

Apple tidak pernah menjual harga di bawah harga pasar. Harga mereka selalu tinggi, meskipun pesaing memberi kelebihan fitur dengan harga lebih rendah.

Perusahaan seperti Apple tahu apa yang mereka jual. Dengan kualitas, inovasi dan teknologi, target konsumen mereka terukur. Makanya, penjualan Apple relatif tinggi setiap tahunnya.

Bandingkan dengan produk lain yang biasanya menargetkan konsumen menengah ke bawah. Harga rendah dengan fitur hampir sama menjadi prioritas perusahaan smartphone. 

Untuk itu, kemampuan sales dalam hal meyakinkan konsumen menjadi penting. Namun dari itu, jika saja seorang sales tidak dapat meyakinkan dirinya untuk membeli produk yang ia jual, itu sama artinya ia tidak sepenuhnya percaya akan kualitas produk yang ditawarkan.

Kita ambil contoh real estate. Bukankah agen perumahan harus tahu kelebihan rumah yang akan dijual? tentu saja calon pembeli rumah tertarik membeli saat merasa yakin dengan segala kelebihan yang dipaparkan agen.

Rumah dengan harga 1 milyar sekali pun bisa terjual pada konsumen tepat dalam waktu relatif singkat. Mungkin calon pembeli tidak memiliki cukup uang ketika hendak membelinya, tapi sebuah keyakinan dapat merubah keadaan seketika. 

Bukankah begitu banyak orang yang menggunakan kartu kredit atau mencari pinjaman ke bank dengan jaminan. Apakah mereka orang kaya? jelas tidak! 

Konsumen rela meminjam uang untuk membeli barang yang sudah melekat di hati. Walaupun mereka harus berhutang dan menyicil bertahun lamanya. Itulah mengapa skil meyakinkan pembeli penting dikuasai. 

Banyak toko elektronik sepi pembeli, toko baju gulung tikar, atau toko kelontong yang terpaksa tutup. Apakah produk yang mereka jual tidak berkualitas, atau calon pembeli tidak diperlakukan dengan baik?

Seringnya kita melihat jika pelayanan buruk dan penjual merasa tidak tertarik, profit yang didapat tidak dapat menutupi biaya oprasional. Jika begitu, jangan terlalu cepat menyalahkan keadaan manakala pembeli berkurang.

Akan lebih baik untuk kembali merefleksi apakah cara berinteraksi dengan pembeli sudah terbangun. Jika belum, segera perbaiki cara melayani dan fokus pada kualitas barang yang dijual. Konsumen rela membayar dengan harga tinggi saat dilayani dan diyakinkan.

Jangan sesekali berpikir bahwa konsumen tidak memiliki cukup uang untuk membeli barang yang kita jual. Itu pola pikir yang salah! akan selalu ada uang yang berputar dalam jumlah besar dimanapun. Selama penjual bersikap ramah pada pembeli dan tahu apa yang ia jual, uang akan datang dengamm caranya.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun