Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Artikel Utama

Menilik Rencana Investasi Apple di Indonesia, Apa yang Seharusnya Dilakukan Pemerintah?

18 April 2024   11:08 Diperbarui: 19 April 2024   10:40 500
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi semikonduktor|freepik.com

Tiga pemasok terbesar mesin ASML adalah semikonduktor Taiwan, Samsung dan Intel. Hampir 90% kebutuhan chip di dunia untuk kebutuhan smartphone, laptop, gadget, dan elektronik bergantung pada ASML. 

Namun, profit dari penjualan ASML turun 5%. Penyebabnya diprediksi karena larangan ekspor Tiongkok dan menurunya produksi smartphone di dunia. 

Ini merupakan taktik Tiongkok untuk menguasai pasar dunia. Tiongkok sudah memiliki kemampuan yang sama seperti Belanda. Artinya, produksi chip kini cukup mengandalkan mesin buatan sendiri. 

Dalam lima tahun sebelumnya, Tiongkok sudah mengimpor 500 mesin litografi setara 27.5 trilyun dolar buatan ASML dari negeri kincir angin. 

Selama lima tahun itu pula Tiongkok melakukan riset dengan rinci sampai akhirnya bisa menciptakan mesin sendiri. Ngeri bukan? sepertinya Tiongkok memakai rumus, Amati, Pelajari, dan Tiru (APT).

Ekspansi Apple keluar Tiongkok

kemandirian Tiongkok dalam hal riset teknologi mutakhir bukan sekedar gertak. Kebijakan dalam negeri Tiongkok yang membatasi ekspor dari luar menjadi bumerang bagi perusahaan Amerika. 

Amerika kini seperti Kobra tanpa bisa. Ingin mematuk tapi sia-sia saja. Wajar saja, Tim Cook mencari alternatif lain untuk ekspansi pasar. Asia Tenggara adalah target pasar Apple kedepannya.

Mencari kawasan yang sama persis seperti Shenzhen di Tiongkok bukan perkara mudah. Setidaknya, Apple harus bermain lebih cerdik untuk membaca pergerakan lawan. 

Ada beberapa alasan yang membuat Apple memilih Vietnam. Pertama, Vietnam sudah menjadi pasar ketiga terbesar Apple di Asia Tenggara. Kedua, Apple sudah membangun pabrik di kawasan utara Vietnam yang memiliki jaringan suplai barang. Ketiga, ongkos produksi di Vietnam tergolong murah.

Dari segi jarak, Tiongkok dan Vietnam masih bisa dijangkau dengan mudah dan murah. Memindahkan pabrik dari pusat Shenzen ke Vietnam tidak membutuhkan biaya besar karena lokasi yang berdekatan. 

Sebenarnya, India juga masuk ke dalam alternatif Apple. Namun, jarak Tiongkok ke India lebih jauh. Makanya, Tim Cook lebih memilih Vietnam sebagai pilihan utama. 

Walaupun demikian, upah minimum pekerja diprediksi akan naik pada tahun 2025 seiring menurunya usia produksi warga Vietnam. ini menjadi tantangan Apple untuk menekan biaya produksi agar produk mereka bisa dipasarkan dengan harga masuk akal. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Inovasi Selengkapnya
Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun