"Vietnam has been a key beneficiary of Apple's supply chain diversification, with the country becoming one of iPhone giant's biggest manufacturing hubs outside of China."
Kalimat di atas berasal dari rangkuman salah satu media internasional ternama, www.cnbc.com, terbit 17/04/2024. Sebelum berkunjung ke Indonesia, Tom Cook, CEO Apple, sudah lebih dulu berkunjung ke Vietnam.
Saat ini, Vietnam menjadi negara dengan pabrikan Apple terbesar di luar Cina (Tiongkok). Sejatinya, Cook sedang membangun infrastruktur Apple di luar Amerika agar tidak lagi terikat dengan Cina.Â
Jika jeli melihat pergerakan Apple, maka disana kita bisa melihat mengapa Cook 'berusaha' membangun kerjasama dengan negara-negara tertentu.
"the iPhone giant continues to diversify its supply chain away from China"
Apple tidak mungkin berdiri tegak tanpa bantuan Asia. Kantor mereka berdiri megah di Amerika berkat keberadaan pabrik manufaktur penghasil chip di Taiwan dan juga keringat para pekerja di Tiongkok.Â
Kata diversify sama makna dengan expand, dimana Apple bertujuan menarik diri dari campur tangan Tiongkok sebagai produsen Apple terbesar.
Saat Steve Jobs memimpin Apple, ia mempercayai Tiongkok karena dua hal; murahnya biaya produksi dan produktivitas kerja yang tidak bisa disamai negara lain.Â
Dengan kata lain, Jobs tidak punya pilihan yang lebih masuk akal untuk memproduksi produk Apple dengan cepat dan murah. Tiongkok kala itu belum memiliki teknologi mutakhir seperti saat ini.
Shenzhen masuk sebagai area ekonomi penting (Special Economic Zone (SEZ)) yang didirikan tahun 1980. Artinya, secara logistik Apple diuntungkan dengan jaringan yang sudah terbentuk dan rantai suplai barang yang mudah.Â