Jadinya, proses transfer ilmu di dalam kelas sudah tidak lagi mencerminkan fungsi otak. Membiarkan siswa dalam kemudahan sama maknanya dengan melemahkan fungsi otak mereka.Â
Pun demikian, fakta di lapangan juga memberi gambaran yang sama. Siswa sekarang kesopanannya berkurang dan kemampuan untuk fokus menurun.Â
Disaat yang sama, guru dituntun untuk memakai teknologi dalam kelas untuk mempercepat transfer ilmu. Pada kenyataannya, siswa berubah menjadi 'robot' dan otak mereka tidak lagi terstimulasi dengan rangsangan yang tepat.
Lalu, label siswa pandai berubah dan predikat guru terbaik pun terbalik. Proses penilaian perlahan namun pasti keluar dari jalur, sehingga siswa yang aktif bergerak dipandang nakal dan siswa yang diam dianggap sopan.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H