Kita pasti bisa menebak, orang yang menjaga makanan dan punya kemauan untuk sembuh jauh lebih cepat pulih. Ya, pikiran yang ia bentuk memberi kesadaran penuh akan usaha yang ia lakukan.
Ternyata memang benar. Teman saya ini terus berusaha untuk sembuh karena keyakinannya. Selain berobat, ia juga aktif bergerak dan benar-benar menjaga makanannya setiap hari.
Sebaliknya, teman yang satunya terlihat mudah mengeluh dan tetap saja makan makanan berlemak dengan kolestrol tinggi. Karena hanya pasrah dan berharap keajaiban datang, yang ia lakukan adalah lebih banyak berbaring dan malas bergerak.
Sudah bisa dipastikan, proyeksi pikirannya mengarahkannya pada kenyataan. Akhirnya, tubuhnya tetap seperti semula dan tidak terlihat perkembangan positif.Â
Bukankah ini efek dari pikiran ia sendiri yang membuatnya malas bergerak dan tidak berinisiatif untuk menghindari asupan makanan yang berpotensi memperburuk alirn darah.Â
Jika saja ia mau bergerak setiap hari dan menjaga makanan, bukan mustahil aliran darahnya akan lebih lancar. Kesembuhan pasti membutuhkan waktu dan usaha yang tidak mengenal lelah.Â
Saya juga secara nyata melihat bagaimana efek pikiran menyembuhkan penyakit berbahaya sekalipun. Seorag saudara dekat sudah divonis kehilangan kesadaran karena penyakit parah yang dideritanya.
Sudah dua kali ia menjalani operasi otak. Operasi pertama tidak membawa hasil, malah keadaan semakin parah. Dokter sudah memvonis hal buruk.Â
Operasi kedua juga tidak menunjukkan hasil yang baik. Bahkan, penglihatannya mulai kabur karena efek operasi. Bukannya pasrah, ia tetap mencoba untuk berkonsultasi pada dokter berbeda di kota lain.
Tidak cukup disitu, keluarganya mencoba alternatif lain untuk berobat ke Malaysia. Ternyata, penglihatannya tetap saja belum membaik, walaupun kondisi fisik sudah terlihat sedikit lebih baik.Â
Satu hal pasti, ia bertekad kuat untuk sembuh dan mulai beraktifitas kembali walaupun masih sangat terbatas. Keajaiban pun muncul, setelah beberapa bulan, kemampuan melihatnya semakin membaik.