Seakan tidak percaya, 11 tahun sudah akun kompasiana saya terdaftar. Dari yang awalnya cuma iseng ingin menulis hal-hal ringan, akhirnya terbawa arus tenggelam dalam kenikmatan menulis.
Perjalanan di Kompasiana bagi saya pribadi ibarat roller coaster, naik dan turun. Namun setidaknya saya sudah berada diposisi sedikit menanjak menuju ke posisi yang lebih tinggi. Semoga saja tidak terjatuh.
Banyak hal yang sudah saya pelajari disini selama 11 tahun aktif sebagai penulis pemula. Untuk itu, hari ini saya khusus merangkum perjalanan menulis saya sejak 2011 sampai hari ini.
Let's start!
2011
Saya mulai bergabung di Kompasiana pada bulan Juni, kemudian sambil merangkak saya mencoba menulis. Harus saya akui, tulisan pertama saya ibarat seorang bayi yang baru terlahir, merangkak, tertatih untuk belajar berjalan.
Tahukah berapa tulisan yang berhasil saya telurkan? cuma 9, iya benar 9 tulisan dalam 360 hari. Sungguh terlalu! Pingin rasanya saya banting laptop ini. Kenapa saya bisa semalas itu dulu. Kalau dikalkulasi satu bulan belum saya nulis satu artikel. Yasudahlah, waktupun sudah berlalu.
Inilah satu dari sembilan tulisan saya yang memiliki 4.800 view tahun 2011. Pendidikan di negara maju. Yah,walau tak berbobot, tapi lumayan untuk pemula.
2012
Perjalanan tahun kedua sedikit lebih baik, ada total 29 tulisan yang berhasil saya tuliskan. Tetap saja ini masih jauh dari skala produktif. Kalau dikalkulasi hanya rata-rata 2/3 tulisan per bulan.Â
Nah, ada dua artikel yang saya tuliskan pada tahun 2012 dengan view yang boleh dikatakan bagus. Kedua tulisan bisa diakses dibawah ini:
Baca:Â Origins-Rahasia 9 Bulan Mengandung dan Kurikulum 2013 Indonesia VS Kurikulum Finlandia
2013
Memasuki tahun ketiga, saya terperosok jauh kedalam jurang. Hanya 9 tulisan yang berhasil saya tuliskan. Ibaratnya saya kembali ke tahun 2011 dengan jumlah tulisan yang sama.
Tidak ada spesial di tahun ini karena saat itu saya menghabiskan waktu lebih banyak untuk mengajar di kampus. Akhirnya, waktu menulis saya sangat sedikit. Ini hanya pembelaan saja, aslinya memang saat itu saya belum bisa memaksimalkan waktu alias manajemen waktu saya masih amburadul.
Kualitas tulisan saya masih sangat kacau, jauh dibawah standar baik. Saya akui tahun 2013 saya masih on and off dan belum begitu serius untuk menjadi seorang penulis.
2014
Alhamdulillah, saya sedikit lega di tahun 2014 ada 43 tulisan yang dihasilkan. Ya, setidaknya jauh lebih baik dari dua tahun sebelumnya. Kualitas tulisan juga mulai membaik dengan tema bervariasi dan gaya penulisan yang mulai testruktur.
Ada setidaknya tiga artikel dengan jumlah view yang lumayan, tapi sayangnya dulu belum ada yang namanya K-Rewards. Yah, alhasil dompet tetap kosong. Beberapa tulisan saya tampilkan dibawah, mungkin bermanfaat untuk pembaca.
Baca:Â
- "Screw Up" dan "Fuck Up"Â
- "What's up" dan "What's Going on"
- Â Samakah? dan, Hindari 4 Hal Setelah Makan
2015
Tidak jauh berbeda dengan 2014, saya hanya berhasil menambah 2 tulisan setahun kemudian. Jadinya, artikel saya cuma berjumlah 45. hmmm. Ritme menulis saya masih saja belum teratur
Setelah saya berkunjung kembali ke rentetan tulisan tahun 2015, rasanya hanya beberapa tulisan yang boleh dikatakan 'baik'. Umumnya masih acak-acakan dan kaku. Cara saya menulis belum teratur, dan rata-rata tidak menampilkam gambar ilustrasi.
Baca:Â Growth Mindset, Merubah Pola Berpikir ke Arah Positif
2016
Apa yang terjadi setahun kemudian? tidak siknifikan, hanya tambahan 9 tulisan. Total tulisan 54. Sungguh terlalu!. Jumlah pembaca masih flaktuatif dan condong menurun.Â
Baca:Â Â 3 Tipe Pendaki Kehidupan: The Quitter, The Camper, The Climber
2017
Alangkah lucunya, tahun 2017 tulisan yang saya hasilnya SATU. Bisa jadi ini tahun paling tidak produktif bagi saya sebagai seorang penulis abal-abal saat itu. Dari 360 hari, saya hanya hampu menulis 1 artikel. Benar-benar tidak bisa dipercaya.....
2018
Setahun kemudian saya sedikit insaf dan menghasilkan 6 tulisan. Lagi-lagi, ritme menulis saya berada di posisi tidak efektif. Apa yang saya tulis masih tidak fokus ke satu titik, belum terarah dan teratur.Â
2019
Inilah awal tahun yang saya anggap sebagai masa transisi. Ada 54 tulisan yang saya hasilkan pada tahun ini, persis sama seperti tahun 2016. Transformasi arah tulisan saya sudah mulai mengerucut ke arah parenting. Sesuatu yang memang mengarah ke passion saya.
Baca:Â
- Pentingya Peran Orangtua dalam Membentuk Kebiasaan Membaca pada Anak
- Pentingnya Manajemen Waktu dalam Hidup
- Memahami Makna "Replace", "Change", dan "Substitute" dalam Pemakaian Bahasa Inggris
2020
Memasuki tahun 2020, jumlah tulisan saya menurun drastis ke total 31 tulisan saja. 50% performa menulis hilang tanpa saya ketahui sebabnya. Â Tidak ada sesuatu yang bisa saya jadikan pembelajaran di tahun ini, mungkin saja ini faktor awal mula virus Covid menyerang Indonesia.
Baca:
- Kekurangan Pakar di Berbagai Bidang Keilmuan, PR bagi Bangsa Indonesia
- Bagaimana Pikiran Menyerap Energi dalam Tubuh?
- 3 Hal yang Harus Diketahui Orangtua tentang Cara Mendisiplinkan Anak
- Kenapa Harus Membiarkan Anak Bermain dan Jangan Melarang?
2021
Nah, dari awal menulis di tahu 2011, kemampuan menulis saya mulai terasah dan teratur pada tahun 2021. Â Ada total 73 tulisan pada tahun ini, meningkat 20% dibanding dua tahun sebelumnya. Belum terlalu maksimal, namun patut untuk disyukuri.
Arah tulisan saya juga sudah terfokus pada parenting, bahasa, dan juga pendidikan secara umum.Â
Baca:
- Empat Hal yang Harus Dilakukan Orangtua agar Anak Tumbuh sebagai Pembaca Aktif
- Raih Beasiswa dengan Strategi Tepat dan Cara Cepat
- Tips Cara Mengajarkan Anak Bahasa Asing Lebih Cepat
- Awas, Jangan Menasehati Anak di Tiga Waktu Ini
2022
Tepat pada 2022 ritme menulis saya mulai terbentuk dengan jumlah tulisan dari awal tahun sampai saat ini adalah 120 artikel. Pada tahap ini saya mulai merasa manfaat menulis secara konsisten.
Dengan menghabiskan waktu membaca buku, artikel penelitian, opini, saya mulai terarah dalam menulis dengan menampilkan porsi fakta setidaknya 20% dari bobot tulisan yang kemudian saya elaborasi menjadi sebuah opini.
Sejauh ini selama du abulan kebelakang, saya mulai menerapkan prinsip 1 hari 1 artikel, jika terlewati saya akan menghukum diri sendiri dengan menulis 2-3 artikel di hari yang sama. Alhasil, dalam dua bulan ini saya secara konsisten menulis 30 artikel/bulan.
Semoga kedepan, saya tetap bisa menjaga ritme menulis lebih baik lagi. Target saya bisa menulis 360 artikel/tahun. Pastinya, tahun ini saya kemungkinan besar hanya bisa mencapai setengah dari yang saya targetkan karena faktor konsistensi yang sedikit terlambat saya bangun.
Apapun itu, saya bersyukur dan berterima kasih kepada Kompasiana karena berkat platform Kompasiana saya jadi rajin menulis dan membaca.Â
Saya juga dengan tulus mengucapakan terima kasih sedalam-dalamnya bagi seluruh pembaca seluruh artikel saya, terlebih kepada teman-teman semuanya yang tergabung di Kompasiana. YOU ARE AMAZING!
Sampai hari ini artikel saya berjumlah 476 + 1 artikel ini. I wouldn't have achieved this journey without you all.
Thanks to everyone here and anywhere in the world who read my articles.Â
Ayuk, lebih semangat menulis. Â Â
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H