Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Parenting Artikel Utama

Bagaimana Seharusnya Peran Orangtua agar Anak Menjadi Kreatif?

11 Agustus 2022   13:56 Diperbarui: 12 Agustus 2022   18:49 270
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Ilustrasi anak kreatif (Sumber: shuttesrtock)

Ah, yang benar? Mari sejenak kita mengulang memori masa kanan-kanak dan tanyakan apa yang membuat kita bisa takut kepada sesuatu? Jawabannya ada pada bagaimana kita dibesarkan saat kecil.

Dalam ilmu neurology, rasa takut dan cemas adalah rangkaian koneksi yang terekam di bagian otak bernama Amygdala. Ini adalah bagian otak yang sangat kecil yang berukuran seperti kacang almon.

Letaknya tepat di bawah Hippocampus, dimana bagian otak ini juga memiliki peran dalam kecemasan da rasa takut. 

Baik Amygdala dan Hippocampus keduanya terletak di bawah Cortex, yaitu bagian terbesar otak yang memiliki peran utama merekam apapun. 

Bagaimana Peran Gaya Asuh terhadap Kecemasan?

Pada saat kecil otak manusia belum memiliki input. Bagaimana cara orangtua berkomunikasi dan berinteraksi kepada anak menciptakan input di dalam otak anak secara otomatis.

Uniknya, input bisa baik dan buruk. Khusus untuk rasa cemas dan takut, input masuk ke Hippocampus dan Amygdala. Artinya, jika mayoritas input menetap di cortex, hal yang sama tidak berlaku bagi pegalaman cemas dan takut.

Kenapa ini penting diketahui orangtua? Baik, mari kita jabarkan dengan memahami kutipan berikut ini:

The emotional memories stored in the central part of the amygdala may play a role in anxiety disorders involving very distinct fears, such as fears of dogs, spiders, or flying. 

Bagian Amygdala walaupun kecil memiliki peran penting bagi otak. Memori yang berbentuk emosi disimpan di sini. Artinya, setiap pengalaman yang menciptakan momen masa kecil yang buruk akan menetap di bagian Amygdala.

Contohnya, orangtua mencubit, memukul, membentak atau menakut-nakuti dengan binatang, semua memori ini disimpan oleh otak dan menetap di Amygdala. 

Lalu, saat otak anak sudah berkembang dengan baik dengan berbagai input, pengalaman buruk yang direkam otak tadi akan dijadikan output dalam bentuk kepribadian.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
Mohon tunggu...

Lihat Konten Parenting Selengkapnya
Lihat Parenting Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun