Ah, yang benar? Mari sejenak kita mengulang memori masa kanan-kanak dan tanyakan apa yang membuat kita bisa takut kepada sesuatu? Jawabannya ada pada bagaimana kita dibesarkan saat kecil.
Dalam ilmu neurology, rasa takut dan cemas adalah rangkaian koneksi yang terekam di bagian otak bernama Amygdala. Ini adalah bagian otak yang sangat kecil yang berukuran seperti kacang almon.
Letaknya tepat di bawah Hippocampus, dimana bagian otak ini juga memiliki peran dalam kecemasan da rasa takut.Â
Baik Amygdala dan Hippocampus keduanya terletak di bawah Cortex, yaitu bagian terbesar otak yang memiliki peran utama merekam apapun.Â
Bagaimana Peran Gaya Asuh terhadap Kecemasan?
Pada saat kecil otak manusia belum memiliki input. Bagaimana cara orangtua berkomunikasi dan berinteraksi kepada anak menciptakan input di dalam otak anak secara otomatis.
Uniknya, input bisa baik dan buruk. Khusus untuk rasa cemas dan takut, input masuk ke Hippocampus dan Amygdala. Artinya, jika mayoritas input menetap di cortex, hal yang sama tidak berlaku bagi pegalaman cemas dan takut.
Kenapa ini penting diketahui orangtua? Baik, mari kita jabarkan dengan memahami kutipan berikut ini:
The emotional memories stored in the central part of the amygdala may play a role in anxiety disorders involving very distinct fears, such as fears of dogs, spiders, or flying.Â
Bagian Amygdala walaupun kecil memiliki peran penting bagi otak. Memori yang berbentuk emosi disimpan di sini. Artinya, setiap pengalaman yang menciptakan momen masa kecil yang buruk akan menetap di bagian Amygdala.
Contohnya, orangtua mencubit, memukul, membentak atau menakut-nakuti dengan binatang, semua memori ini disimpan oleh otak dan menetap di Amygdala.Â
Lalu, saat otak anak sudah berkembang dengan baik dengan berbagai input, pengalaman buruk yang direkam otak tadi akan dijadikan output dalam bentuk kepribadian.