Mohon tunggu...
Masykur Mahmud
Masykur Mahmud Mohon Tunggu... Freelancer - A runner, an avid reader and a writer.

Harta Warisan Terbaik adalah Tulisan yang Bermanfaat. Contact: masykurten05@gmail.com

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Artikel Utama

IQ atau EQ, Mana yang Lebih Dibutuhkan Anak?

16 Juni 2022   11:30 Diperbarui: 17 Juni 2022   05:32 1164
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Sangat berbeda dengan EQ, dimana kemampuan mengenal emosi didapat oleh bayi dengan mengobservasi dan stimuli dari luar. Input pada otak bayi tidak bisa mengenal emosi dengan sendirinya melainkan melalui kontak visual dan verbal melalui interaksi dan komunikasi.

Disini, orangtua perlu memahami bahwa pola interaksi dan komunikasi akan membentuk EQ anak secara tidak langsung. Orangtua yang jarang berkomunikasi dan berinteraksi dengan anak akan mengakibatkan anak memiliki EQ yang kurang baik.

Dengan kata lain, anak yang jarang menghabiskan waktu bersama orangtua akan sangat sulit memiliki kemampuan mengatur dan meregulasi emosi dengan baik. 

Walaupun, secara IQ seorang anak lebih unggul karena faktor ilmu, namun secara jangka panjang ia akan sulit berinteraksi dan bersosialisasi dengan orang lain karena kemapuan memahami emosi yang tidak diwarisi secara alami.

Nature atau Nurture?

Nah, sedikit kembali ke pembahasan awal. Apakah EQ bisa didapat secara alami (nature) dari keturunan atau bisa diajarkan (nurture)?

If your emotional abilities aren't in hand, if you don't have self-awareness, if you are not able to manage your distressing emotions, if you can't have empathy and have effective relationships, then no matter how smart you are, you are not going to get very far.
---Daniel Goleman

Dalam lingkup EQ, kata yang paling penting adalah manage. Artinya, kemampuan mengatur emosi. Nah, kapan seseorang belajar memahami emosi? jawabannya dimulai sejak umur 1 tahun.

infants begin to show signs of detecting different emotions within the first year of life!

Sejak umur 4-5 bulan, bayi mulai mampu membedakan suara dan mengaitkannya dengan emosi yang muncul dari ekspresi wajah. Ringkasnya, seorang ibu atau ayah yang berkomunikasi dengan anak mesti lebih sering memperlihatkan intonasi bicara yang berbeda disertai ekspresi wajah yang berbeda pula.

Tujuannya agar anak bisa mendapat input berbeda berkaitan dengan senang, sedih, marah dan lainnya. Anak akan terus menyimpan input berbeda di otaknya dan secara otomatis otak akan membangun kemampuan intepretasi emosi.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun