Sebaliknya, orangtua perlu mendampingi sambil mengawasi anak saat tantrum terjadi. Pada kondisi tertentu orangtua perlu menjauhkan anak dari barang-barang yang bisa melukai anak atau orang lain.Â
Jika sudah selesai meluapkan emosi, anak akan diam dan tenang dengan sendirinya. Peran orangtua adalah mengajarkan anak bahwa sikap yang dilakukan itu salah, tapi jangan memojokkan anak di depan orang lain.
Ajak anak ketempat sepi, berikan alasan yang baik kenapa sikapnya salah dan apa yang seharusnya dilakukan anak ketika keinginan mereka tidak tersampaikan.Â
Orangtua jangan terfokus pada sifat buruk anak, pujilah anak terlebih dahulu agar mereka tidak merasa disudutkan. Lalu, perlahan dengan tenang apa yang sebaiknya dilakukan anak. Berikan nasehat pada anak saat mereka tidak lagi menangis atau sudah merasa tenang.
Ingat! jangan memarahi anak karena itu malah akan membuat anak marah. Jangan menyalahkan sikap anak, namun katakan itu tidak baik.Â
Berikan pemahaman dengan cara yang santun dan nada yang rendah karena anak akan mudah menerima nasihat yang tidak menyudutkan sikap buruk anak.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H