Contoh kecil, bagi anak usia 2-3 tahun umumnya mereka ingin bermain lebih banyak, ini sangat normal dan alamiah.Â
Jadi, saat anak sedang bermain dan orangtua menyuruh berhenti, maka anak akan menolaknya.
Reaksi saat menolak menyebabkan tantrum terjadi. Anak akan marah dengan menangis, melempar mainan, atau bahkan membanting pintu rumah atau benda di sekitarnya.
Pada dasarnya tujuan anak adalah agar orangtua memberikan atau membiarkan ia tetap bermain. Namun, karena tidak bisa menjelaskan secara verbal, ia akan menarik perhatian dengan cara meluapkan emosi secara tidak benar.
Apa yang harus dilakukan orangtua pada konsisi seperti ini?
Nah, caranya cukup santai saja. tenangkan diri dan jangan marah. Ingat ya! jangat marah pada anak.Â
Ada baiknya sebelum menyuruh anak berhenti main terlebih dahulu buat kesepakatan bersama. Berapa lama waktu bermain yang dibolehkan. Berikan kebebasan pada anak untuk memilih pilihan yang orangtua tentukan. Sebagi contoh, jika waktu bermain satu jam, maka ingatkan kembali pada anak 30 menit sebelum waktu berakhir.
Kenapa perlu mengingatkan anak?Â
Otak anak belum berkembang secara maksimal. Artinya, mereka belom mampu mengambil kesimpulan. Di sini peran orangtua untuk membuat anak paham secara bertahap.
Ingatkan anak tentang waktu yang akan segera habis minimal 2 kali. Jadi, anak tidak terkejut saat tiba-tiba orangtua menghentikan waktu bermain anak seketika.Â
Dengan cara mengingatkan, anak juga akan belajar memahami konsep menggunakan waktu dengan baik. Jika anak juga tidak mau berhenti, coba tanyakan apa yang ia mau dan buatlah pilihan yang lain.Â