Orangtua adalah orang pertama yang sangat dirugikan dalam hal ini.Â
Saya sering melihat orangtua yang kewalahan menghadapi anak laki-laki mereka sendiri. Karena jarang atau bahkan tidak pernah dilibatkan dalam aktivitas rumah tangga, anak laki-laki merasa tidak perlu membantu.Â
Ada di antara mereka yang tidak tergerak untuk mencuci piring atau sekadar menyapu rumah. Kenapa?Â
Karena tidak sedikit yang beranggapan bahwa mencuci piring dan membersihkan rumah adalah tugas anak perempuan. Lalu, dari mana anak laki-laki memiliki pola pikir seperti ini? Jawabannya sangat sederhana "kebiasaan", apa yang selalu dilihat akan menjadi sebuah pembenaran.
Lalu, apakah masalah berhenti pada orangtua? Tidak, bahkan, saat menikah anak laki-laki bisa sangat kewalahan karena kebiasaan yang salah saat kecil.Â
Seringkali masalah dalam rumah tangga berawal dari hal-hal kecil yang sebenarnya sangat simpel. Ada suami yang sulit sekali membantu istri untuk sekedar mencuci piring atau membantu menyuci baju.Â
Kenapa? Jawabannya sama, karena saat kecil mereka terbiasa dicucikan dan jarang diajak untuk membantu orangtua.Â
Parahnya lagi, ada yang sengaja mengajak orangtua tinggal bersama untuk mengurus anaknya dengan alasan tidak bisa mengurus anak.Â
Kenapa? Yaaaa karena sampai dewasa anak laki-laki selalu diperlakukan seperti anak kecil.
Apa yang harus diperbaiki?
Ayah dan ibu, perlakukan anak laki-laki sebagai seorang pemimpin. Cukup sediakan makanan dan keperluan mereka sesuai umurnya.Â