Terkenang saat duduk di kelas, ulangan yang menegangkan , kena marah guru Fisika jika kami salah menjawab. Atau yang sepatunya bukan vantofel hitam, kena hukum ‘nyeker’ sampai pulang sekolah. Gara-gara sepatu tidak sesuai dengan standar aturan. Sepatunya kebanyakan hitam mirip sepatu Bruce Lee .
Seragam kami rok bawahan rimple warna coklat harus selutut panjangnya. Kaos kaki juga harus panjang . Rompinya kuning dan ada standarnya juga. Harus rapi. Tapi yang paling keren kalau kami sudah ikut lomba baris berbaris. Pakai topi baret. Diperlombakan antar kelas dari SMP (rompi kuning), SMA (rompi merah), SKKP (rompi oranye) , SPG (rompi hijau). Tapi saat kami sudah SMP SKKP ditiadakan.
Kenangan lama bikin merinding, haru, dan bahagia. Gema langkah kami menyusuri koridor depan kelas 7A, 7B, 7C. Itu dulu kelas kami 1a b dan c. Kamar mandi yang dulu berjajar panjang serasa angker dan suram , kini jadi bagus dan cerah.
Aha, dulu kelas-kelas ini sorenya dipakai kuliah oleh mahasiswa LPS Santa Angela. Yang setahuku diva Ruth Sahanaya juga jebolan LPS Santa Angela. Lalu ruang-ruang SDnya dulu kalau sore dipakai SMA Conforti.
Dulu di dekat kapel bagian seberangnya , dimana ada taman mungil, di sana sebuah ruang perpustakaan. Perpustakaan dulu jadi favoritku, karena banyak sekali buku-buku bagus. Aku suka dengan ensiklopedia dengan gambar lukisan-lukisan karya pelukis klasik dan taman-taman di negeri orang.
Di perpustakaan aku sering jumpa Ida , siswi rajin dan cerdas putri seorang dokter dan ayahnya dosen ITB. Sekarang sudah menjadi dokter juga. Rupanya Ida menemukan buku-buku bagus yang hanya bisa dibaca di sana pada jam istirahat atau usai pulang sekolah.
Hiburan utama kami memang banyaknya dengan membaca, atau sesekali nonton bioskop. Dan mendengarkan siaran radio. Pada masa itu televisi siarannya hanya TVRI saja, itupun jamnya terbatas. Pesawat televisinyapun umumnya hitam putih pula. Sangat jarang yang memiliki TV warna apalagi video player. Jangan tanya soal internet, komputerpun pribadi belum ada . Jangan tanya soal HP alias ponsel, telepon rumah saja hanya milik orang berada. Itupun sulit memperolehnya. HP sederhana baru mulai marak tahun 1997an. Telepon mobil baru ada juga tahun 1988an, itupun langka sekali.
Vokal Group SMP Santa Angela,dan Kesenian
SMP Santa Angela tidak hanya piawai dalam soal pelajaran . Tapi di bidang karya seni juga .SMP Santa Angela pernah menjuarai festival vokal grup di Bandung tahun 1970an. Aku terpana kala kelompok vokal tampil di Malam Gembira. Kumandang lagu Tanah Gersang seakan kekal di benakku. Sampai aku berharap suatu hari ingin menyanyikan lagu ini, yang aku sendiri sampi kini tak pernah tahu siapa penciptanya.
“Tanah gersang berbatu kerikil, Tiada air mengalir. Rumpun bambu tumbuh merana, tetapi kau hidup selalu. Secercah senyum tersimpul, tiada angin berlalu, Wahai kawan jangan berduka hidup ini cerita”