Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rompi Kuning Sang Bidadari, Menyusur Masa Silam Koridor SMP Santa Angela

17 Juli 2016   15:42 Diperbarui: 17 Juli 2016   15:50 3024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latar belakang utara lapangan. Adalah Gedung SPG yang menyatu dengan gedung bekas SKKP (lab)

Sudut pandang yang sama.Lapangan olahraga tahun 2016. Sudah tidak ada lagi Rumah Supir dan Rumah Hitam.
Sudut pandang yang sama.Lapangan olahraga tahun 2016. Sudah tidak ada lagi Rumah Supir dan Rumah Hitam.
Lapangan olahraga di bagian baratnya dibingkai bangunan rumah supir, rumah hitam dan rumah tempat alat musik degung. Yang saat acara reuni napak tilas sudah tak ada lagi. Bagian selatan ada jajaran kantor SD dan kamar-kamar tempat guru tinggal . Dulu ada Ibu Leta dan Ibu Berta, guru SD yang pernah tinggal di sana. Mirip kamar kos asrama.Sekarang sudah menjadi  bangunan kelas bertingkat.   

Latar belakang sisi selatan bekas asrama guru dan kantor SD di masa silam. Sekarang sudah tidka ada lagi, menjadi bangunan kelas yang megah dan kokoh. Tahun 2016.
Latar belakang sisi selatan bekas asrama guru dan kantor SD di masa silam. Sekarang sudah tidka ada lagi, menjadi bangunan kelas yang megah dan kokoh. Tahun 2016.
Tahun 1970an , lapangan ini di sisi sebelah utaranya ada gedung SPG dan SKKP. Yang dihias taman dengan patung Bunda Maria . Kami suka berfoto kelas di sana. Baik saat SD ataupun SMP. 

Latar belakang utara lapangan. Adalah Gedung SPG yang menyatu dengan gedung bekas SKKP (lab)
Latar belakang utara lapangan. Adalah Gedung SPG yang menyatu dengan gedung bekas SKKP (lab)
Lokasi serupa tahun 2016. Bagian utara lapangan.
Lokasi serupa tahun 2016. Bagian utara lapangan.
Di sisi  timur lapangan ada garasi  tempat parkir motor dan sepeda , ada  kantin plus  ada penjual baso tahu di sana. Berdampingan dengan Bangsal, sebutan untuk  ruangan olahraga untuk main basket dan senam lantai. Sekarang sudah jadi gedung berlantai atas. Kantin pindah ke atas.

Tentang olahraga? Jadi ingat para jagoan soft ball. Antara lain Renny Triana yang amat cantik  , Dewi Anggraini, lalu ada  gadis ceria Amanda yang jago kasti. Atletik lompat tinggi , lari serta olahraga softball Monika Raharti  jagonya .Monika yang kini menjadi  direktur program Young Scientist . Ilmuwan muda Indonesia yang berjuang di kancah dunia. Itu sebabnya hari itu ia tidak bisa hadir.  Ada juga lempar lembing, lempar cakram. Ada senam lantai dan banyak lagi. Kalau senam lantai dan akrobatik plus balet jagonya Lisa Adi Lukito dan Nancy Susiana.

Di sebelah utara ada gerbang keluar lewat jalan Kenari. Dulu di sana ada baso enak, pakai ceker. Sama enaknya dengan baso di gerbang keluar jalan Sumatera. Yang letaknya  di atas selokan (heran, dulu kok tidak jijik ya???) berupa gerobak tenda. Tepatnya di atas selokan yang menempel di pagar Taman Lalu Lintas Bandung.  Es sekoteng dan bakso dimana kami suka makan sepulang sekolah.

Aduhai kenangan.  Masa kecil dan remaja seakan hidup tanpa beban. Mengalir lewat hitungan zaman.  Sekolah yang penuh kedisiplinan . Ilmu dan nilai yang mengantar kami sejak SD membentuk karakter dan etos kerja keras kami. Tumbuh dalam tahun-tahun yang panjang membuat kami merasa kedekatan yang sulit dilukiskan. Apalagi sebagian besar di antara kami besar bersama dari SD yang sama juga, Santa Angela.

Napak Tilas dan Rindu yang Terpecahkan

Rasanya reuni tak lengkap tanpa napak tilas ke tempat dimana  sebagian besar hari-hari di masa kecil dan remaja kami mengalir. Kami ingin menuangkan rindu lewat kebersamaan seraya  menyusuri kenangan. Seperti tumbuhnya  kembali semangat muda kami. Seperti baterai yang dicharge kembali. Jika bersama dengan mereka yang pernah mengisi masa silam, ibarat waktu yang surut  ke belakang. Tak ada salahnya.

Dress code, sesuai  warna rompi kami, kuning. Boleh putih, boleh kuning. Yang sudah datang duduk di serambi koridor kelas VII.

Satu per satu bidadari rompi kuning hadir. Tebak wajah, ada yang puluhan tahun tak pernah ketemu lagi.  Cipika cipiki dan derai  kerinduan. Rasanya  kangen sekali saat-saat kebersamaan  dan hari-hari yang mengalir indah. Kesibukan kami masing-masing, dari wanita karier hingga ibu rumah tangga biasa membuat kami sulit saling jumpa. Namun bendungan rindu kali ini dan karena anak-anak sudah lumayan remaja, akhirnya banyak dari kami hadir di sini.

Grup WA yang dirintis oleh Pricilla Linda , master ilmu hukum  (Belanda) dan Amanda (Inggris) serta Gregoria Rina (Cirebon)  ini bahkan berjalan 24 jam. Karena  kelompok Eropa , kelompok Aussie , justru aktif saat kami di Indonesia terlelap tidur. Ada Rini Widyantini , ada Monica Desideria. Lalu sejumlah nama  yang maaf kalau saya tidak sebut semua,saking banyaknya,  Irma, Yudi, Riri, Milly , Dilla, Meik, Nani, Neni, Nunuk, Pinpin, Ciska, Cika , Alda, Agatha, Dinnie, Yani, Inge, Detti, Siane, Banowati, Christine, Dixie, dan lain-lain banyak .

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun