Mohon tunggu...
masrierie
masrierie Mohon Tunggu... Freelancer - sekedar berbagi cerita

menulis dalam ruang dan waktu, - IG@sriita1997 - https://berbagigagasan.blogspot.com, - YouTube @massrieNostalgiaDanLainnya (mas srie)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Rompi Kuning Sang Bidadari, Menyusur Masa Silam Koridor SMP Santa Angela

17 Juli 2016   15:42 Diperbarui: 17 Juli 2016   15:50 3024
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Latar belakang utara lapangan. Adalah Gedung SPG yang menyatu dengan gedung bekas SKKP (lab)

Kelas I B wali kelas Ibu Daim
Kelas I B wali kelas Ibu Daim
Nah , pasukan rompi kuning pada suatu hari  ingin melepas rindu. Dalam acara spontan dadakan  setelah  berhasil menghimpun  nomor WA mereka yang sudha bertebaran lintas kota dan benua. Memanfaatkan jeda libur lebaran. Karena reuni kerinduan ini tidak afdol tanpa menyusuri  tegapnya bangunan tua yang menjadi saksi sejuta  tawa dan perjuangan kami. Bahkan juga  warna warni  dunia kami sejak kanak-kanak hingga usia remaja. Yang hari ini kami sudah berusia Lolita,alias Lolos Lima Puluh Tahun..... 

Di depan  gerbang masuk jalan merdeka  kami yang hadir segera berpose. Aduhai,  setelah puluhan tahun silam kami  melewati anak tangga ini demi menuntut ilmu dan  berkawan dengan  sahabat-sahabat kami, yang perempuan semua. 

st-angela-20-578b30ee197b613f05395f30.jpg
st-angela-20-578b30ee197b613f05395f30.jpg
Bandung, Jumat pagi 15 Juli 2015. Adalah Anita , Helena, Rossie , Lucia , yang menjadi seksi sibuk  fasilitator sebuah reuni SMP StAngela  , angkatan yang masuk tahun 1977. Kalau keluar SMA nya 1983. Dan rata-rata umumnya lahir tahun 1964.

Masuk SMP tahun 1977 pada bulan Januari. Namun karena ada perubahan, tahun belajar di SMP bukan 3 tahun, melainkan 3 ½ tahun.  Dulu awal tahun belajar bulan Januari, kenaikan kelas Desember. Selanjutnya berubah tahun pelajaran baru jadi Juli dan berakhir Juni.

Kami menamatkan SMP tahun 1980. Berarti 36 tahun silam .

Siang yang hangat, satu per satu kami memasuki pintu jalan Merdeka. Gedung dengan kategori Heritage, kompleks sekolah  Santa Angela. Gerbangnya  masih sama, tampak depan masih sama, kelas-kelas bangunan aslinya masih sama. Hanya lebih keren dan ciamik. Kursi mejanya bukan lagi kursi meja jati  berwarna coklat.  Lebih modern . Dulu  meja kursinya dari kayu jati warna coklat dan kokoh. 

Kelas SMP Santa Angela tahun 1970 an. Meja dan kursi kayu jati yang kokoh.
Kelas SMP Santa Angela tahun 1970 an. Meja dan kursi kayu jati yang kokoh.
Langit-langit tinggi dan lorong bersih sejuk bagai lorong waktu menuju  silam. Langkah kaki kami menggemakan kenangan. Dulu di lorong ini kami setiap pagi bercanda, belajar, berdiskusi dan menghabiskan sebagian hari-hari kami dalam belasan tahun sarat kesan. 

lorong kenangan,, bulan Juli 2016
lorong kenangan,, bulan Juli 2016
Serasa jarum detik surut ke belakang, suara lonceng yang dibunyikan oleh Dewi Anggraeni, guru-guru yang wara wiri atau saat-saat ulangan umum yang senyap. Siswi yang bergegas  untuk ke kantin dan yang sibuk menyiapkan pov olahraga .  Beberapa yang lain membawa buku sambil menghafal dan wara- wiri duduk di taman. Taman yang selalu indah  dan bikin kangen.

Taman indah yang menyejukkan selama menuntut ilmu . KIni di tahun 2016 kami ingin mengulang waktu dan kebersamaan.
Taman indah yang menyejukkan selama menuntut ilmu . KIni di tahun 2016 kami ingin mengulang waktu dan kebersamaan.
Taman di depan kelas SMP Santa Angela Bandung tahun 1970an
Taman di depan kelas SMP Santa Angela Bandung tahun 1970an
Taman depan kelas SMP   masih asri penuh bunga. Hanya saja tak ada lagi kolam ikan dengan  ikan hias dan impun-impun cantiknya. Tidak ada lagi teratai mungil dan bunga eceng gondok ungunya.  Tapi keran ledengnya  masih ada. Setiap kucuran airnya membuat aku ingin tertawa. Kadang kami suka nakal juga waktu SMP.

Dulu kami suka pura-pura berlama-lama  mencuci kuas bekas tinta dan cat air. Kalau  sedang pelajaran seni rupa , dengan gurunya ibu Thress. Sambil menghirup hawa segar,dan jeda waktu dari suasana pelajaran yang rada mencekam .Mungkin gurunya terlalu disiplin dan streng .  Sedikit refreshing. Pasti yang mengalami TST,  tahu sama tahu.

Teringat juga pada  ibu Hanaf , guru geografi yang kalau mengajar suka bercerita tentang  petualangannya ke kawasan gunung berapi dan menempuh lokasi bahaya  gas beracun sehingga harus berjalan sambil tiarap. Atau petualangan ke Afganistan. Kalau mengajar selalu plus wawasan lebih dengan pengalamannya keliling dunia sebagai geolog.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun