Menjelang Ramadhan , saya mendapat undangan Munggahan lebih dari satu. Baik dari keluarga, atau dari sekitar kita. Saya gembira bisa ketemuan dan silaturahmi dengan teman, sahabat dan kerabat. Tapi juga cemas.
Pasalnya setiap acara Munggahan, seolah-olah kita berjuang keras untuk makan sepuasnya. Bahkan melanggar peringatan dokter untuk berpantang.
Jujur, kalau ketemu makanan aturan diet karena penyakit terlupakan. Perut kerap berkeroncongan. Bagaimana ini, jamuan jelang Ramadhan sangat menggoda.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/06/26/143532847810492706495.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
“Tenang bu, nanti Puasa Ramadhan bisa turun kembali berat badan, sehat kembali…..,” Ibu Yuni teman saya mencolek sambil melahap roti jala berkuah rempah…. Pakai daging ayam dan santan kental…. Masak iya sih, kalau puasa sudah pasti turun berat badan?
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/06/26/143532831410818099207.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Makan sepuasnya jelang Ramadhan? Nanti puasa berat badan turun dengan sendirinya?
Oh tidak, tidak. Bukankah Ibu Yuni sendiri cerita, setiap habis Ramadhan,berat badannya melonjak selalu. Dan dokter langsung menegur akibat pemeriksaan lab kesehatannya memrihatinkan. Kolesterol melonjak….
Pola Makan Minum Bulan Puasa yang salah kaprah?
Masalahnya, Ramadhan ala bangsa kita sering salah kaprah.
Sejumlah orang berjuang menahan emosi, amarah, ghibah, dan segala bentuk nafsu lainnya. Juga menahan rasa lapar dan haus, menghayati, betapa laparnya orang-orang miskin membuat kita lesu dan tidak berenerji. Mengundang rasa empati kepada kaum papa.Itu memang seharusnya.
Tapi salah kaprahnya di pola makan saat berbuka puasa ini lho.
Puasa seharian, waktu berbukanya sering kebablasan.. Ibarat kuda lepas kandang, hasrat makan jadi liar, segala sesuatu dilahap.
Untuk berbuka puasa banyak yang memilih kolak, minuman sarat kalori, padahal air putih dan buah lebih baik. Kalau kolak selain bersantan, isinya juga tinggi karbohidrat, semisal ubi jalar. Gulanya banyak, bisa meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Kalau hari biasa makan sore/ malam tidak perlu kolak, pas puasa jatah makan malam bertambah. Bukan hanya sepiring nasi/karbohidrat, tapi tambahan dessert dan cemilan-cemilan snack.
Kalau tidak berpuasa, santap malam banyak yang dialihkan ke sore hari. Setidaknya jam 5 petang sudah tak ada makanan masuk. Pasalnya tidur setelah makan, berdampak buruk bagi pencernaan. Salah satunya asam lambung naik ke kerongkongan, bahkan bisa menimbulkan iritasi tenggorokan kronis dan merambat ke penyakit lainnya.
Makanya kalau habis berbuka puasa sebaiknya shalat Isya, sambung dengan mendengar ceramah di masjid dan shalat tarawih . Jadi tidak langsung tidur.
Payahnya seusai tarawih perut kerap keroncongan kembali. Tak ayal acara makan cemilanpun terjadi. Tambahan mereka yang doyan soft drink menyempatkan meminumnya , mumpung belum terbit mentari.
Kebalikannya, ketika sahur, justru kebutuhan enerji lebih tinggi, malah nafsu makan menghilang.
Teman saya Ibu Yuni menceritakan keinginan makan yang sulit dikendalikan. Dan keheranannya kalau puasa malah semakin gemuk.
Tentu saja, wong bukanya dengan kolak selalu. Tambah makan malam. Nanti cemilan gorengan habis tarawih. Kadang makan kue-kue manis kiriman tetangga. Terus langsung terlelap tidur. Otomatis terjadi penumpukan kalori dalam tubuh.
Cara Mudah Mengusir Lapar + Cara Murah Menjadi Langsing
= MINUM AIR PUTIH
Ada cara mudah, murah, untuk mengusir rasa lapar dan keinginan makan yang liar tak terkendali. Cara ini bukan hanya mudah murah saja, tapi ada khasiat tambahan . Seperti melancarkan peredaran darah ke otak, jadi lebih cerdas dan tidak tulalit . Dan yang diidamkan semua perempuan, kulitnya segar , cantik dan awet muda….
Minum sebanyak itu? Betul sekali, coba dulu. Nanti terasa kesegarannya di tubuh kita. Demikian pula saat sahur, minimal minum 2 gelas air putih.
Catat, bukan air yang mengandung sirup atau lainnya. Silahkan minum seperti jus misalnya, tapi air putih tetap 2-4-2, yakni 2 gelas pas buka puasa, 4 gelas saat makan malam buka puasa, dan 2 gelas saat makan sahur.
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/06/26/143532910111066348463.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Selama bertahun-tahun, para pelaku diet telah minum banyak air sebagai strategi menurunkan berat badan. Sementara air memang tidak memiliki efek ajaib pada penurunan berat badan, tapi mampu mengganti minuman berkalori tinggi, tentu sangat membantu. (http://www.webmd.com/diet/6-reasons-to-drink-water)
Minum Air Putih yang Berkualitas
![](https://assets.kompasiana.com/items/album/2015/06/26/143532917910070885150.jpg?v=600&t=o?t=o&v=770)
Sebuah artikel di http://www.webmd.com/diet/6-reasons-to-drink-water. Disebutkan bahwa pentingnya minum air putih minimal 8 gelas sehari.
"Pikirkan air sebagai nutrisi yang dibutuhkan tubuh dalam wujud cairan, air putih, dan makanan. Semua ini penting setiap hari untuk menggantikan sejumlah besar air yang hilang setiap hari," kata Joan Koelemay, RD, ahli diet untuk Drink Institute, sebuah kelompok industri.
Cairan tubuh terus dikeluarkan dalam bentuk penguapan lewat kulit, pernafasan , urin, faeces. Karenanya harus ada asupan pengganti setiap hari. Begitu kira-kiranya pendapat seorang nephrologist Steven Guest, MD.
Minum Air Membantu Menjaga Keseimbangan Cairan Tubuh.
Tubuh Anda terdiri dari sekitar 60% air. Fungsi ini cairan tubuh termasuk pencernaan, penyerapan, sirkulasi, produksi air liur , transportasi nutrisi , dan pemeliharaan suhu tubuh.
"Melalui kelenjar pituitari posterior, otak anda berkomunikasi dengan ginjl anda , dan mengatakan berapa banyak air yang akan dikeluarkan sebagai urine atau yang disimpan sebagai cadangan, "kata Guest, yang juga seorang profesor kedokteran di Universitas Stanford.
Ada kerabat saya yang gagal ginjal , padahal selalu minum air putih banyak. Aneh? Tidak aneh. Karena air minum yang dikonsumsinya adalah air pompa yang tidak memenuhi syarat dan standar kesehatan. Air pompa yang direbusnya setiap hari ternyata mengandung kadar besi yang tinggi. Belasan tahun ia selalu minun air pompa itu, sampai akhirnya ginjalnya dinyatakan gagal.
Karena itu, saat minum air putih, harus mempertimbangkan asal aiir minum itu. Jika rumah kediaman kita tak ada sumber PDAM, atau air minum dari pemerintah, biasanya ada sumber artesis. Selidiki dulu apakah airnya memenuhi standar untuk diminum.
Kalau tak ada sumber PDAM dan artesis yang memenuhi syarat , kini mudah sekali mendapatkan air minum kemasan galon dan botol serta gelas.
Membeli air minum galon juga harus selektif. Ada air minum galon isi ulang yang diolah masyarakat . Selidiki dulu, apakah betul kualitasnya memenuhi standar yang sudah diteliti oleh para ahli? Tahukah kita sumbernya berasal dari mata air yang mana? Pengelolaannya, betul atau abal-abal?
Air putihnya jangan sembarang air, harus yang berkualitas, terpercaya, bebas bakteri, tidak mengandung mineral bahaya, melainkan mineral yang aman dan optimal dibutuhkan tubuh. Air putih yang bening, bersih, tidak berbau, dari mata air pegunungan yang lingkungannya terjaga dengan baik.
Air putih yang melewati tahap-tahap terpercaya yang bebas bakteri dan bebas kuman-kuman , jamur, virus lainnya. Dengan kemasan yang hygienis , dari bahan baku bijih plastik yang aman . Juga sistem distribusinya juga apik, disiplin , tertib, akurat, terpercaya
Banyak pertimbangan yang harus kita perhatikan. Nah, lebih baik pilih yang mereknya sudah terkenal. Sudah terpercaya dan memiliki jam terbang pengalaman puluhan tahun. Pertama dan terlama di Indonesia. Apalagi kalau bukan AQUA.
Yuk minum air putih 2-4-2 minimal sehari, selama sahur dan buka puasa Ramadhan ini….. Biar sehat, menjaga kelangsingan dan kecantikan.
foto-foto :koleksi pribadi masrierie dan awww. aqua.com
(tag) AQUA242, ASUPAN GIZI TEPAT, RAMADHAN
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI