Â
Puasa seharian, waktu berbukanya sering kebablasan.. Ibarat kuda lepas kandang, hasrat makan jadi liar, segala sesuatu dilahap.
Untuk berbuka puasa banyak yang memilih kolak, minuman sarat kalori, padahal air putih dan buah lebih baik. Kalau kolak selain bersantan, isinya juga tinggi karbohidrat, semisal ubi jalar. Gulanya banyak, bisa meningkatkan kadar glukosa dalam darah.
Â
Kalau hari biasa makan sore/ malam tidak perlu kolak, pas puasa jatah makan malam bertambah. Bukan hanya sepiring nasi/karbohidrat, tapi tambahan dessert dan cemilan-cemilan   snack.
Kalau tidak berpuasa, santap malam banyak yang dialihkan ke sore hari. Setidaknya jam 5 petang sudah tak ada makanan masuk. Pasalnya tidur setelah makan, berdampak buruk bagi pencernaan. Salah satunya asam lambung naik ke kerongkongan, bahkan bisa menimbulkan iritasi tenggorokan kronis dan merambat ke penyakit lainnya.
Makanya kalau habis berbuka puasa sebaiknya shalat Isya, sambung dengan mendengar ceramah di masjid dan shalat tarawih . Jadi tidak langsung tidur.Â
Payahnya seusai tarawih perut kerap keroncongan kembali. Tak ayal acara makan cemilanpun terjadi. Tambahan mereka yang doyan soft drink menyempatkan meminumnya , mumpung belum terbit mentari.
Kebalikannya, ketika sahur, justru kebutuhan enerji lebih tinggi, malah nafsu makan menghilang.