Sekarang ia tak lagi tinggal di kontrakan. Â Sebuah rumah di kawasan mewah ia beli secara kontan. Â Sampai petugas bagian pelayanan keheranan, bapak ini kerja apaan?
Beberapa waktu berlalu, banyak daerah sekitar  tempat tinggal Ratno heboh. Mereka kehilangan uang di banyak tempat,  di lemari besi,  di bawah kasur,  di atas plafon bahkan yang disimpan dalam kotak rahasia pun hilang.
Ratno terus menjalani hidupnya dengan me-ngepet. Â Ia tak pernah faham siapa korbannya. Â Karena ia datang di tempat yang jauh. Â Dari bisikan gaib yang ia terima.
Istrinya tetap Setia, menunggu sesaji beserta lampu minyak yang harus menyala dan ia harus siap mematikan saat lampu minyak sudah bergoyang.
Malam itu hujan deras, Â petir menggelegar. Â Ratno sudah keluar rumah. Â Dalam ruangan khusus dan lembab istrinya kedinginan, Â ia tak konsentrasi, Â tertidur pulas beberapa saat. Â
Terbangun saat rambutnya basah, Â ada bau anyir darah. Â Lampu minyak sudah padam. Dingin mencekam. Â Saat lampu ruangan dinyalakan, Â ia terkaget. Â Melihat isi tampah, Â tercecer ke segala arah. Â Air putih di mangkok tertumpah, Â membuat sebagian lantai memerah. Â
Istri Ratno menangis, Â gugup tiada tara. Â Ia tak tahu harus bagaimana. Â Sejak itu suaminya tak pernah kembali....
Babi hitam penjelmaan Ratno,  terus mengerang.  Menahan sakit  tak terkira.  Yang  menusuk hati hingga tulang belakang.  Warga makin tak sabaran.  Mereka kembali menyerang Ratno,  meskipun ia sudah tak berdaya.
Lalu sebuah tusukan menghujam, Â membuat mata Ratno tak bisa terpejam ia menemui ajal sebagai babi. Â Menjadi budak siluman.
Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI