Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Cerpen | Ritual Pesugihan Gunung Kawi

7 Februari 2020   22:41 Diperbarui: 7 Februari 2020   23:29 382
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Tak ada jalan lain.  Dengan berat hati,  putri kang Kirman akhirnya dikurung seperti binatang.  Agar tak pergi sendirian.  Istrinya yang merawatnya penuh kasih sayang.  Dengan air mata berlinangan.

Tanggal 12 Syura, Kang Kirman seharusnya datang Ke Gunung Kawi sesuai perjanjian. Tapi ia tak datang.  Perusahannya sedang ada meeting penting tak bisa ditinggalkan.

Beberapa hari kemudian setelah tanggal 12 bulan syura,  tiba-tiba Kang Kirman disingkirkan. Tanpa tahu sebab dan alasan.  Bahkan ia pulang ke kampung tanpa bekal dj jalan.  

Kini Kang Kirman jadi pengangguran.  Dua asisten rumah tangganya diberhentikan. Rumah dan mobil beserta seisi rumah dijual demi membayar kartu kredit di bank.

Kang Kirman kembali ke kontrakan lama.  Rumah yang gentengnya banyak yang bocor.   Istrinya kembali jadi tukang cuci. Dengan tambahan beban putri mereka yang kini sakit saraf.

Di ujung gang Koh Liem tersenyum.  Mengangguk-anggukkan kepala seakan faham akan keadaan.

Dalam hati Koh Liem berguman,  "Bukankah dulu sudah aku peringatkan? ".

Kisah ini hanya fiktif belaka,  kesamaan tokoh,  tempat dan peristiwa hanya kebetulan semata. 

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun