Mohon tunggu...
Mas Nawir
Mas Nawir Mohon Tunggu... Wiraswasta - Wiraswasta/Penulis lepas

Vlogger Blogger Youtuber

Selanjutnya

Tutup

Trip Pilihan

Bukit Cinta dan Cerita Rawa Pening yang Melegenda

6 Januari 2020   08:19 Diperbarui: 6 Januari 2020   08:35 629
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Mulut naga pintu masuk bukit cinta/dokpri

Lalu  si bocah keluar dan membuat sayembara bagi siapapun yang bisa mencabut lidi yang ia tancapkan di tanah, maka akan diberikan hadiah dan ia akan menyingkir selamanya dari desa itu. Orang-orang tertawa mengejek. Seorang anak kecil mencoba menarik, tapi tak mampu. Seorang remaja mencoba mencabut, tapi juga tak mampu. Sampai seluruh orang terkuat di desa itu bersama-sama mencabut pun lidi tetap kokoh terpaku di dalam tanah.

Sampai akhirnya, hanya dengan dua jari si bocah  yang penuh kudis, lidi itu tercabut lalu keluarlah air dari dalam tanah yang makin lama makin membesar tak terkendali dan menenggelamkan desa itu bersama seluruh warganya. Dan siapakah yang selamat?
Tentu saja hanya sang nenek bersama kucing kesayangannya yang berwarna cokelat.  

Ya .. cerita legenda ini masih melekat betul dalam benak saya. Dulu saya mendengarnya dari almarhum ibu, waktu saya masih seusia SD. Beliau selalu mengulang cerita rakyat ini bila saya malam susah tidur. Terkadang cerita belum selesai saya sudah pulas. 

Terkadang cerita sudah selesai saya masih melek dan menimpali cerita ibu dengan komentar sesuai yang saya ingat. Terkadang pula ibu sudah mengantuk padahal ceritanya belum selesai. Atau kadang-kadang pula ceritanya sudah selesai kami belum juga ngantuk, yah.. namanya juga ibu dan anak haha.

Kembali ke wisata Bukit Cinta. Di luar sekarang sudah ada pasar wisata. Anda bisa berbelanja berbagai jenis ikan rawa baik yang sudah matang atupun yang masih mentah. Berbagai warung makan juga tersedia di sini dari mie ayam, bakso, nasi rames, popmie dan sebaginya. 

Kalau anda sedang berada di jalur ini, cobalah sesekali mampir dan nikmati sensasi naik perahu di atas gundukan Enceng gondok pasti anda akan terkesan dan selalu ingat saya. Soalnya saya yang membuat cerita ini. hahaha.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Trip Selengkapnya
Lihat Trip Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun