Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Politik Pilihan

Neno Terkurung di Luar, Bagaimana Pak Jokowi?

27 Februari 2019   08:04 Diperbarui: 27 Februari 2019   09:52 2404
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Ada satu dosen dari program studi lain yang menjadi pendamping dosen pembimbing dalam seminar tersebut. Mungkin karena saya mahasiswa utusan dari pemda, karena bisa kuliah dari beasiswa pemda, dan saya seperti berapi-api dalam memaparkan proposal tesis, maka beliau dosen dari program studi lain tersebut, pada awal awal sesi setelah paparan saya, meminta penjelasan tentang formula yang saya gunakan.  

Namun setelah lama berselang, dan pada sesi tanya jawab dengan teman-teman, suasana terksesan riuh, bukan gaduh. Ada beberapa teman bahkan yang berasal dari Papua sering tepuk tangan mendengar jawab-jawaban saya. 

Ada juga teman yang begitu kritis, menanyakan metode yang saya pilih, begitu banyak namun dianggap metode sederhana, bukan metode yang memerlukan ketelitian tinggi. Ruangan tiba-tiba hening, karena yang bertanya  itu merupakan mahasiswa yang pintar, boleh dkatakan sebagai buku yang berjalan.  

Bisa jadi beberapa teman ingin mengetahui bagaimana saya menjawab persoalan yang secara keilmuan akan sangat sulit saya jawab, berdasarkan proposal tesis yang saya susun.  Alhamduilliah, saya informasikan bahwa metode tertentu bisa jadi akan menghasilkan sesuatu yang lebih bermutu, namun ada juga metode metode sederhana, yang jika dapat diterapkan secara optimal dapat bermanfaat secara efektif dan efisien. Kontan isi seisi ruangan seperti hampir meledak dengan tepuk tangan teman teman lain, yang begitu antusias dengan jawaban atas pertanyaan yang sangat menusuk tersebut.

Pada sesi sesi menjelang akhir, dosen pembimbing memberikan kesempatan kepada dosen dari prodi lain untuk memberi pertanyaan terakhir, atau saran lain untuk perbaikan. Dosen dari prodi lain tersebut, hanya bertanya secara singkat. Apa manfaat tesis saya untuk pemerintah daerah ? 

Ruangan kembali menjadi hening, karena pertanyaan dosen prodi lain tersebut. Saya menghela nafas sejenak, sebelum menjawab pertanyaan itu, kemudian saya mencoba memandang beliau dengan senyum. 

Saya akan mencoba dengan tesis saya ini, untuk dapat memberikan kontribusi bagi pengambilan keputusan kebijakan kebijakan pemerintah daerah, arah dan sasaran pembanguan, serta prioritas pembanguan yang perlu dilaksanakan.

Begitu selesai saya memberikan jawaban, ruangan seminar proposal tesis itu kembali riuh dengan tepuk tangan teman-teman peserta seminar. Luar biasa sambutan teman-teman saya waktu itu. Mungkin karena kebetulan saya dipercaya menjadi ketua mahasiswa fakultas waktu itu.

Lalu bagiamana saya dapat memberikan manfaat kepada pemda, kalau saya memberikan informasi yang dibutuhkan si insan pers saja tidak bisa. 

Apalagi informasi itu sudah disebarluaskan dalam pidato oleh pejabat tingkat Pusat mau pun pimpinan daerah. Belum lagi ancaman terhadap kursi jabatan yang saya duduki. Realitas memang sering lebih kejam dibandingkan dengan cita-cita. 

Namun kemudian saya mencoba konfirmasi kembali. Apakah informasi yang sudah disebarluaskan dalam pidato, bisa didapatkan dari bahan yang suda release ? Alhamdulillah untuk yang secara global sudah di publish di web. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Politik Selengkapnya
Lihat Politik Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun