Mohon tunggu...
MJK Riau
MJK Riau Mohon Tunggu... Administrasi - Pangsiunan

Lahir di Jogja, Merantau di Riau

Selanjutnya

Tutup

Fiksiana Pilihan

Cahaya Umroh

6 September 2018   11:48 Diperbarui: 7 September 2018   10:25 738
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

"Viola nggak ke mana mana pak. Tapi saya takut, kalau Bapak tahu tingkah laku Viola, Bapak bisa marah dan memindahkan Viola ke tempat lain. Terus terang pak, saya saat ini punya kewajiban membayar angsuran ke bank yang cukup besar. Sementara Viola yang dapat membantu saya menatasi hal itu. Maaf pak, saya minta ijin ke kantor, karena saya harus menemani Viola berbuka." seru Dede.

Masya Allah, sampai begitu kesetiaan Dede terhadap Viola. Padahal Viola di kantor itu masih terhitung yunior Dede. Dede itu bawahan Pak Edy. Tapi Dede bukannya takut kepada Pak Edy, Dede malah takut kepada Viola. Dunia Terbalik.          

Suatu hari Pak Edy memanggil Dede ke ruangannya. Panjang lebar Pak Edy mengajak Dede diskusi. Lalu Pak Edy mengajak Dede berdua pergi ke rumah mbak Wahyu. sampai di rumah mbak Wahyu, mereka bicara sebentar, karena mbak Wahyu sendirian, Viola masih kerja di kantor.

Pagi itu selepas sholat subuh mbak Wahyu dikagetkan dengan pulannya Viola. Viole mengetuk pintu keras-keras. Tidak biasanya Viola sampai begitu. Tapi mbak Wahyu dengan tegar membukakan pintu untuk Viola.

"Sudah sholat subuh Viola ?" tanya mbak Wahyu.

"Belum, Bu. Ini Viola baru mau sholat." jawab Viola.

"Sholatlah. Habis sholat ibu mau bicara. Penting." seru mbak Wahyu.

Sehabis sholat, Viola menghadap mbak Wahyu, ibu kandungnya.

"Ada apa Bu ?" tanya Viola.

"Ibu ingin umroh. Bisa Viola carikan uang ?" seru mbak Wahyu.

"Umroh." kaget Viola mendengar permintaan mbak Wahyu. Tapi hal itu hanya berlangsung sebentar. Sampai saat ini hanya kata kata mbak Wahyu yang didengar Viola. Mbak Wahyu selalu mendoakan Viola. Viola saja yang sering meleng.  Viola tahu persis hal itu. Tapi berangkat umroh, bukan sedikit biaya yang harus disiapkan, pikir Viola.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Fiksiana Selengkapnya
Lihat Fiksiana Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun