"Namun setiap di setiap kulihat langit. Aku menjadi penasaran. Mengapa langit dilihat dari mana saja, tidak pernah berubah. Langit selalu di atasku. Langit selalu jauh dariku. Haruskah aku mencari puncak tertinggi sehingga aku dapat melihat apa yang ada di langit."
"Ular naga yang panjang saja, bahkan lebih sering menggeliat di tanah datar. Bahkan akhir akhir ini sedang sibuk menyusuri banyak pulau. Kapan ular naga dapat mengantarku ke atas, untuk mencapai langit."
"Bondan Kaja", seruku
"Ya. Satria."
"Memang kau pikir di langit ada apa ?"
"Aku ingin melihat surga, Satria. Kalau pun belum bisa, mencium bau surga pun jadi. Aku berharap dapat mencium bau surga. Sokur sokur aku dapat melihat penghuni surga, jika aku bisa sampai ke langit."
"Bondan Kaja. Mainkan S-Go."
Bondan Kaja terkejut mendengar Satria berteriak keras. Tetapi hanya sebentar, dengan penuh kegirangan Bondan Kaja segera memainkan game online Sanghurimon Go. Dilihatnya Satria lari ke bawah. Bondan Kaja mengejarnya. Tiba-tiba Satria menghilang di suatu kamar ICU sebuah rumah sakit. Dilihatnya mBak Wahyu sedang duduk di sebuah kursi, ke dua tanganhya berpegangan pada sebuah tempat tidur. Wajah mBak Wahyu berseri, walaupun dari bola mata mBak Wahyu, menitikkan air mata. Bondan melihat itu air mata bahagia.
"Kau ... kau sudah bangun, Jil"
Kemudian Bondan Kaja melihat ada seorang gadis dalam posisi berbaring, namun seakan memandang ke arahnya sambil tersenyum, Bondan mendengar suara lirih, panggil aku Jil ... ya, panggil aku Jil.
Bondan Kaja hanya dapat termenung melihat itu semua. Bondan Kaja masih tertegun melihat bagaimana ke dua makhluk itu kemudian berpelukan dan seolah saling berjanji untuk saling lebih menyayangi, sampai kemudian Bondan Kaja tersentak, ketika menyadari Satria diam-diam telah beringsut dari ruang ICU tersebut. Kontan Bondan Kaja, segera mencari di mana posisi Satria berada.