Sampai di Istana Ki Difangir baru teringat, bahwa banyak surat-surat yang harus ditandatangani.
Untuk sejenak Ki Difangir berhenti menandatangani suatu surat tertentu, kalau tidak salah kemarin ada surat yang sempat membuat dunia maya geger, karena isi surat tersebut ternyata menguntungkan pihak tertentu. Ki Difangir tidak habis pikir, bagaimana surat yang sepenting itu, kok tidak disampaikan infromasinya secara jelas, kalau perlu menghadap, atau memberikan nota dengan notifikasi khusus, seperti halnya inobx yang menyala, sehingga menjadikan perhatian khusus bagi Ki Difangir. Ini tidak, surat penting berdampak positif atau negatif bagi masyarakat sama saja. Menggunung. Kapan lagi Ki Difangir harus memeriksa.
Tapi surat yang satu ini, sepertinya menarik perhatian Ki Difangir:
"Disampaikan kepada paduka Ki Difangir Raja Kerajaan Matraman Raya, bahwa dalam rangka mengatasi gejala eforia anak muda terhadap pergaulan bebas yang sangat berbahaya yang terjadi pada kerajaan Matraman Raya, yang Paduka pimpin, dan sudah menggurita menjadi pemyakit masyarakat kelas atas bukan saja bagi para eksekutif muda tetapi juga yang sudah menjadi taipan, maka kami bermaksud untuk mengundang Paduka ke negeri kami, Jepang, untuk dapat kiranya Paduka mengetahui program kami dalam mengatasi eforia pergaulan bebas tersebut yang dikhawatirkan akan dapat menjadi kemelut di kerajaan Paduka, Kerajaan Matraman Raya."
Boleh juga nih surat mengundang gue ke Jepang. dari pada ngurusin surat terus sampai menggunung di kerajaan, bagus gue ke Jepang, untuk melihat produk yang ditawarkan.
"Tidak lupa kami sampaikan, bahwa jika Paduka bersedia melihat dan memebrikan ijin impor produk-produk kami. Kami akan mendorong investor investor yang termasuk ke dalam group kami, untuk berinvestasi pada pembangunan infrastruktur yang Paduka harapkan dapat segera terwujud di Kerajaan Matraman Raya, setelah mengalami kemunduran karena banyak dana habis untuk keperluan perang antara Kerajaan Matraman Raya dengan wilayah Depokir, yang dahulu pernah Paduka pimpin."
Wuaduh, ini namanya pucuk diulam cinta tiba.
Manusia berusaha Tuhan yang menentukan. Insya Allah, begitu tekad Ki Difangir bulat.Â
Dinda Putri Biyankun Ming harus kuberitahu tentang hal ini. Jepang negeri yang petanya di atas, dan terkenal masakan ulam segarnya, mengundang Raja Kerajaan Matraman Raya untuk berkunjung ke sana. Wah sungguh menumbuhkan suatu perasaan cinta yang datang tiba-tiba.
"Dinda Putri Biyankun Ming. Dinda Putri Biyankun Ming .... ke sini lah dinda", rasa tak sabar Ki Difangir ingin memberitahukan kabar baik ini kepada istrinya Putri Biyankun Ming, sambil berteriak-teriak memanggil, karena dilihatnya ruangan tamu kok kosong.
Sudahlah tidak ada pelayan kerajaan yang menyambut, Putri Biyankun Ming dipanggil tidak juga menyahut. Ki Difangir masuk ke kamar peraduan kosong juga, akhirnya Ki Difangir sampai melongok ke kamar mandi dalam, karena  terdengar gemericik air dari dalam kamar mandi tranparan.