Mohon tunggu...
Fathan Muhammad Taufiq
Fathan Muhammad Taufiq Mohon Tunggu... Administrasi - PNS yang punya hobi menulis

Pengabdi petani di Dataran Tinggi Gayo, peminat bidang Pertanian, Ketahanan Pangan dan Agroklimatologi

Selanjutnya

Tutup

Inovasi Pilihan

Petani di Pengalengan, Andalkan Pupuk Kandang dan Agens Hayati

2 Desember 2017   10:29 Diperbarui: 2 Desember 2017   11:13 2187
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Gambar 4, Dengan aplikasi pupuk kandang dan tricodherma, lahan pertanian di Pengalengan terlihat subur menghijau (Doc. FMT)

"Konsumen sekarang kan lebih memilih produk pertanian yang aman di konsumsi, itulah sebanya kami hanya menggunakan pupuk kandang dan agens hayati tricodherma dalam budidaya kentang yang kami lakukan, selain untuk menjaga kualitas, dengan penggunaan bahan hara organik ini, kami berani menjamin bahwa produk pertanian yang kami hasilkan aman untuk dikonsumsi, penggunaan tricodherma juga dapat meminimalisir serangan hama dan penyakit tanaman, namun tetap aman bagi lingkungan, karena kami menjalankan usaha tani disini bukan untuk jangka pendek, tapi terus berkesiambungan" ungkap Asep yang sedang mengawasi para pekerja melakukan perawatan tanaman kentangnya.

Tak heran jiga kita melintasi lahan pertanian di daerah ini, tumpukan pupuk kandang dalam karung-karung terlihat hampir di semua sudut lahan pertanian. Kebetulan daerah Pengalengan juga merupakan sentra produksi ternak khususnya ternak sapid an unggas, sehingga petani tidak kesulitan untuk memperoleh bahan dasar pupuk yang mereka butuhkan. Dari areal peternakan inilah, petani bisa mendapatkan limbah ternak yang kemudian diolah menjadi pupuk kandang atau pupuk organic padat. Selain aman, penggunaan pupuk kandanh juga bisa menhemat biaya produksi, karena harga pupuk kandang jauh lebih murah ketimbang pupuk kimia.

Gambar 4, Dengan aplikasi pupuk kandang dan tricodherma, lahan pertanian di Pengalengan terlihat subur menghijau (Doc. FMT)
Gambar 4, Dengan aplikasi pupuk kandang dan tricodherma, lahan pertanian di Pengalengan terlihat subur menghijau (Doc. FMT)
Dari amatan penulis saat mengunjungi daerah ini, para petani di Pengalengan memang sosok-sosok petani yang giat, ulet dan rajin. Nyaris sepanjang hari mereka berada di lahan pertanian mereka, mulai dari jam 6 pagi sampai jam 5 sore. Kita petani yang mepertahankan pole pertanian organic, juga bisa menjadi contoh bagi daerah lain dalam pengembangan pertanian berkelanjutan dan ramah lingkungan, karena hanya dengan pola organic inilah, daya dukung lahan dan tingkat kesuburan tanah bisa dipertahankan, dan mereka dapat terus menggarap lahan merdeka untuk meningkatkan kesejahteraan mereka.

Meski hanya sekilas berkunjung ke daerah ini, penulis dapat melihat etos kerja yang sangat tinggi dari para petani di Pengalengan ini dalam memanfaatkan potensi sumberdaya alam yang sebenarnya sangat terbatas, namun karena dikelola dengan manajemendan kinerja yang sangat baik, pada akhirnya mampu meningkatkan kesejahteraan mereka. Dan dapat kita lihat dengan kasat mata, bagaiman kehidupan sebagaian masyarakat tani disana yang memang sudah sejahtera. Inilah kearifal lokal yang mungkin bisa diadopsi oleh petani-petani kita yang kebutulan tinggal di daerah yang kaya potensi sumberdaya alam seperti di Dataran tinggi Gayo dan daerah lain di Sumatera.

Itulash sekilas hasil kunjungan yang berhasil penulis 'rekam' dari daerah Pengalengan Bandung, saat penulis mengunjungi daerah ini beberapa waktu yang lalu.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Inovasi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun