Dan pemegang "rekor" paskibra dari dusun ini dipegang oleh AKP Suwarno, karena putri pertamanya, Rani juga pernah menjadi anggota paskibra tahun 2013 lalu. Artinya perwira menengah Polri ini sudah meloloskan dua putrinya sebagai anggota paskibra di Aceh Tengah.
Meloloskan sembilan anggota paskibra berasal dari dusun yang sama dalam enam tahun tterkahir, tentu sebuah catatan prestasi luar biasa. Ini tentu tidak terlepas dari sumber daya manusia yang mendiami dusun kecil ini. Meski berangkat dari profesi yang beragam, namun semua warga di dusun ini sangat peduli dengan pendidikan putra putri mereka, itu mungkin “nilai plus” inilah yang membuat dusun ini menjadi unik dan berbeda. Melihat fenomena ini, tidak berlebihan rasanya kalau dusun Perumnas Antara ini dijululuki “gudang”nya alias pencetak para anggota paskibraka di kabupaten Aceh Tengah.
Dusun Perumnas Antara memang hanya sebuah dusun kecil yang berada di pinggiran kota Takengon, tapi dengan keragaman etnis dan profesi warganya, ternyata telah mampu membuat dusun ini cukup dikenal. Bukan hanya di bidang paskibra saja, tapi juga di bidang lainnya. Banyak pura putri dari dusun ini yang mampu menorehkan prestasi mulai dari tingkat kabupaten, provinsi bahkan nasional.
Warga dari etnis Gayo, Aceh, Jawa, Batak dan etnis lainnya mampu berbaur dengan baik di dusun ini, kekompakan dan kebersamaan yang selama ini telah terjalin dengan baik dibawah kepemimpinan Kepala Dusun Arba Kobat, terus terpelihara sampai saat ini. Itulah sebabnya, memasuki dusun ini terasa ada kedamaian disana, dan berawal dari kedamaian itu, lahirlah prestasi yang membanggakan.