Tatkala sebagian besar remaja kita telah mengklaim sebagai remaja modern, distorsi perilaku dan pelanggaran moral belum lagi surut (akumulasi dari problematika yang dialami remaja).Â
Penggambaran gaya hidup remaja yang kontra moralitas kerap kita temui dan bahkan dipandang sebagai kewajaran pada sebuah masyarakat yang tengah mengalami 'kesakitan'.
Gaya Hidup Remaja; Hasil Survey
Saya ingin menyodorkan hasil penelitian Universitas Atmajaya Jakarta bulan Oktober 1994---walau sudah lama---di beberapa SMP, SMA dan SMK di Jakarta dinyatakan bahwa 9,9% dari 558 siswa yang menjadi responden mengaku telah berhubungan seks dengan teman sebaya setelah menonton film porno.
Hasil penelitian Sulistya Eka, pelajar SMPP 10 Yogyakarta  menyebutkan bahwa dari 461 pelajar yang mengisi angket, sebanyak 31,6% melakukan ciuman pada waktu pacaran, 21,6% meraba-raba organ tertentu milik pacarnya dan 12,7% mengaku pernah bersenggama dengan pacarnya. Sementara itu Jawa Pos edisi 25 Mei 2003 mencatat sebuah polling dari 1.522 siswa SMU/SMK di Jakarta dan Surabaya bahwa rata-rata 10,4% pernah berhubungan seks di luar nikah dan 45% pernah wet kissing (ciuman basah).
Survey terhadap 190 siswa SMA/SMK di Bandung tentang alasan melakukan hubungan seks di luar nikah adalah 26% menyalurkan dorongan seks, 17% ungkapan cinta, 17% untuk kesenangan, 13% dipaksa pacar, 10% agar dianggap modern, 8% uji kemampuan/ keperawanan/perjaka, 5% mendapat imbalan, dan 3% mengatasi stress.
World Health Organization (WHO)Â memperkirakan dewasa yang ada di dunia memperkirakan 47% sudah terlibat dalam perilaku seks bebas. Angka ini juga sangat berkaitan dengan tingginya jumlah angka penderita Human Immuno Devesiancy Virus/ Aquered Immuno Deficiency Virus (HIV/AIDS) yang setiap tahunnya meningkat terus menerus.Â
Terbukti pada tahun 2002 jumlah penderita diperkirakan 90.000 hingga 160.000 kasus. Angka ini semakin meningkat pada tahun 2006 antara 169.000 hingga 216.000 data akhir di bulan september menunjukan angka 6.987 dengan kasus baru (Kartono, 2008).
Perkumpulan Keluarga Berencana Indonesia (PKBI)  Jawa Tengah juga melakukan survey pada tahun 2010 di Semarang tentang pengetahuan kesehatan  reproduksi menunjukkan 43,22% pengetahuannya rendah, 37,28% pengetahuan cukup, sedangkan 19,50% pengetahuannya memadai.Â
Menurut survey PKBI Jawa Tengah tentang perilaku dewasa saat berpacaran menunjukkan saling mengobrol  100%, berpegangan tangan  93,3%,  mencium  pipi/kening 84,6%, berciuman bibir 60,9%, mencium leher 36,1%, saling meraba (payudara dan kelamin) 25%, dan melakuan hubungan seks 7,6% (Farid, 2005).
Menurut hasil penelitian Mentari (2008) dari seluruh responden sebanyak 533. Laki-laki 18,55% sudah pernah melakukan hubungan seks atau Intercourse. Mahasiswa yang melakukan oral seks 16,55 %, anal seks 7,35 %. Sedangkan yang memilih Petting untuk memuaskan nafsu seksual mereka 24,25%.Â