Mohon tunggu...
Masdarudin Ahmad
Masdarudin Ahmad Mohon Tunggu... PNS -

"Merasa, Maka Menjadi"

Selanjutnya

Tutup

Cerpen

Gadisku

22 Januari 2015   19:46 Diperbarui: 17 Juni 2015   12:35 70
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Cerpen. Sumber ilustrasi: Unsplash

"Biasa saja," jawabku datar, sebagai bentuk menghindari pertanyaan yang tidak mampu dijawab.

"Sudah." Anak gadisku memberitahu, sambil mengetukkan sendok ke cawan. Bunyi kopi terasa sangat padat, dan aromanya begitu terasa. Akupun segera melanjutkan dengan langkah berikutnya.

"Lalu curahkan air panas secara perlahan, sambil diaduk, agar sebaran gula dan kopi merata ke seluruh air." kataku mengarahkan, dikuatkan isyarat jari telunjuk, dan mata yang tetap mengawasi. Setelah cukup sempurna adukan itu, aku tersenyum bangga.

"Siap dihidangkan, untuk diminum. Mudahkan?" aku mengatakan dengan penuh kekaguman. Lalu saya ambil dengan tangan dan kuhirup aroma kopi yang dahyat nikmatnya. "Hmm," bunyi suara tenggorokanku bergetar, sambil mengeluarkan udara yang kuhirup ketika mencium aromanya.

"Terima kasih, pak." ungkapan sayang anak gadisku. Dan ia pun membuat lagi kopi, pada gelas yang lain dengan cara yang sama.

Pagi menjadi sangat bergairah. Sebelum berangkat kerja kuhabiskan kopi buatan anak gadisku. Begitulah tradisi keluargaku turun temurun: kopi pagi pasti tersedia dan wajib diminum. Kalau benar sibuk, rasa barang seteguk, "agar jangan kempunan," istilah yang diucapkan, sebagai bentuk perintah paksa yang disamarkan.

Inilah cerita yang saya bisa bagi pagi ini. Terima kasih yang sudi menikmati.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun