Mohon tunggu...
Agung Santoso
Agung Santoso Mohon Tunggu... Sejarawan - Peneliti isu - isu kemanusiaan.

Tertarik dengan isu Tujuan Pembangunan Berkelanjutan / Sustainable Development Goals (TPB/SDGs)

Selanjutnya

Tutup

Sosbud Pilihan

Mengikis Judi Online melalui Pendekatan Budaya

14 Juni 2024   22:59 Diperbarui: 14 Juni 2024   23:20 345
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Demikian juga dengan metode patron-klien yang digunakan oleh Mr. Coolen, Kyai Sadrach, dan Ki Tunggul Wulung dalam menyebarkan agama Kristen di Jawa.

Saat ini, ekosistem digital adalah penopang kebudayaan. Oleh karena itu, produk-produk budaya digital seperti gambar, foto, video, dan unggahan media sosial yang didesain khusus untuk menginformasikan tentang bahaya dan kerugian serius akibat judi online harus dialirkan secara deras pada kanal-kanal platform digital. 

Inisiatif ini perlu dikolaborasikan dengan semua stakeholder, termasuk media, akademisi, pemerintah, industri, dan para influencer agar massif dan terdistribusi dengan baik.

Mengikis judi online melalui pendekatan budaya adalah strategi yang berpotensi besar namun sering kali diabaikan. Dengan memanfaatkan nilai-nilai budaya, tradisi, dan kekuatan komunitas, kita dapat menciptakan kesadaran yang lebih dalam dan dukungan yang lebih personal dalam memerangi judi online.

Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Sosbud Selengkapnya
Lihat Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun