Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Pendidikan Pilihan

Pentingnya Nilai Harian dalam Pembelajaran, Benarkah?

25 Januari 2024   22:54 Diperbarui: 26 Januari 2024   09:35 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Tentunya, belajar ilmu pengetahuan di dalam lingkup pendidikan tidak sama dengan belajar nyetir. Prosesnya lebih rumit. Konon, berkat kemajuan peradaban  dunia, maka ilmu pengetahuan pun berkembang dengan cukup pesat. Lebih-lebih bila kita bicarakan masalah nilai yang wajib diberikan dan diperoleh oleh peserta didik yang sedang menempuh pendidikan di berbagai tingkat dan jenjangnya. 

Nah..., dalam kenyataannya, nilai yang sering mengemuka dan jarang dilupakan dalam suatu pembelajaran, selain kehadiran adalah nilai tengah semester dan nilai akhir semester. 

Perpaduan kedua nilai inilah yang dijadikan acuan untuk menentukan dan menetapkan kemampuan setiap siswa dengan status perangkingannya masing-masing. Sementara nilai harian sebagai tindak lanjut daripada unit pembelajaran ada yang melakukan dan ada yang sama sekali tidak. Sikap ini menandakan bahwa kehadiran "Nilai Harian" tidak menjadi perhitungan, seakan-akan nilai dimaksud tidak berfungsi sama sekali, baik bagi anak didik maupun sang pendidik. 

Maaf..., kalaupun disela-sela pembelajaran itu diberikan tugas atau latihan (bukan pelatihan), itu hanya sebatas jeda bagi sebagian pengajar yang dapat membuat arang habis besi binasa. Kenapa begitu? Hal itu dikarenakan hasil dari latihan, baik latihan di sekolah maupun pekerjaan rumah (PR), ini jarang diabadikan sebagai nilai harian sebagai tumpuan yang autentik di dalam menentukan nilai si anak. 

Bahkan, yang anehnya hasil kerja mereka itu jarang ditelusuri dengan akurat, sehingga anak yang sudah berupaya dengan sungguh-sungguh sama bobotnya dengan anak yang hanya menyontek punya teman menjelang latihan tersebut dikumpulkan. Hal ini biasanya terungkap pada hasilnya yaitu berupa PARAF belaka dari sang pengasuh bidang studi, sementara coretan atau catatan kecil yang menjadi pedoman sang anak didik sulit dilahirkan oleh sebagian pendidik.  

Dengan kata lain, yang namanya latihan itu dijalani sendiri oleh siapa saja yang ingin melatih diri tanpa ada pembimbingnya. Sedangkan pelatihan, ada dua figur yang bergumul di dalamnya, yaitu guru dan siswa. Sebagai pelatih tentu akan melakukan berbagai upaya guna menjadikan anak asuhannya itu memiliki sejumlah skil. Begitu juga dengan yang dilatih, dia hendaknya mengikuti alur latihan yang diharapkan. 

Oleh karena itu, setiap pelatihan yang diberikan sebaiknya adanya umpan balik (feedback) dari sang pelatih terhadap kekurangan dan kelebihan pelatihan tersebut. Dengan demikian, peserta pelatihan dapat memahami kemampuan dirinya. 

Begitu urgensinya nilai dalam sebuah pembelajaran, sehingga apapun yang berwujud nilai itu harus dihargai dan diposisikan dengan benar. Begitu juga dengan nilai harian, semestinya akan tetap menjadi nilai yang amat berguna yang tidak boleh diabaikan. Lalu..., kepentingan apa saja yang bakal dapat dimunculkan oleh nilai tersebut bagi sebuah pembelajaran? Hal ini dapat kita perhatikan dalam pembahasan berikut. 

Pembelajaran Terorganisir dengan Baik

Pembelajaran merupakan suatu proses yang dilaksanakan oleh seseorang yang memiliki profesi sebagai guru atau pendidik. Pelaksanaan proses ini sangat tergantung pada mata pelajaran atau bidang studi yang menjadi tanggung jawabnya masing-masing. Idealnya satu semester atau dua semester dalam satu tahun ajaran. 

Seperti biasa, sebelum pembelajaran dijalankan, setiap guru bidang studi wajib menyusun program pembelajaran atau RPP, yang dalam kurikulum merdeka dinamakan dengan modul ajar. 

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Pendidikan Selengkapnya
Lihat Pendidikan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun