Mengapa itu kurang jadi perhatian...?Â
Indahnya dunia laksana kapur di ujung jari
Sebentar lengket, dicolek lalu hilang pergi
Pahitnya dunia siapapun pasti mengalami
Sang balita dan tua renta tak ada yang abadi
Rumah masa depan siap-siap menanti
Model alam perantauan tak dapat tertandingi
Miniaturnya bersahaja ciptaan sang Ilahi
Manakala alam berguncang langit menangis
Paku bumi patah lembah pun meringkih pedih
Suratan takdir gak dapat dirombak berbagai dalih
Beri Komentar
Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!