Mohon tunggu...
Marzuki Umar
Marzuki Umar Mohon Tunggu... Dosen - Dosen STIKes Muhammadiyah Lhokseumawe

Penulis adalah Dosen STIKes Muhamadiyah Lhokseumawe

Selanjutnya

Tutup

Puisi Pilihan

Perantauan

16 Januari 2024   23:34 Diperbarui: 16 Januari 2024   23:36 131
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Mengapa itu kurang jadi perhatian...? 

Indahnya dunia laksana kapur di ujung jari

Sebentar lengket, dicolek lalu hilang pergi

Pahitnya dunia siapapun pasti mengalami

Sang balita dan tua renta tak ada yang abadi

Rumah masa depan siap-siap menanti

Model alam perantauan tak dapat tertandingi

Miniaturnya bersahaja ciptaan sang Ilahi

Manakala alam berguncang langit menangis

Paku bumi patah lembah pun meringkih pedih

Suratan takdir gak dapat dirombak berbagai dalih

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Puisi Selengkapnya
Lihat Puisi Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun