Mohon tunggu...
M. Suaizisiwa Sarumaha
M. Suaizisiwa Sarumaha Mohon Tunggu... Dosen - Berakit-rakit dahulu. Aeru tebai aetu.

Truth Hunter Founder dan Coordinator Luahawara Young Community (LYC) Founder Komunitas Bale Ndraono (KBN)

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Menuju Transformasi Nias Selatan Sejahtera

4 Mei 2024   18:22 Diperbarui: 4 Mei 2024   18:27 356
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kesehatan merupakan syarat utama menjadi daerah yang kuat dan sehat. Memanfaatkan sumberdaya infrastruktur yang telah ada dan meningkatkan status puskesmas menjadi rumah sakit. Mempersiapkan dokter umum dan dokter spesialis beserta fasilitas kesehatan serta memberikan layanan yang humanis sehingga rumah sakit menjadi rumah sehat. Masyarakat yang berobat terlayani di rumah sakit daerah sehingga masyarakat tidak perlu berobat sampai ke luar negeri hanya untuk mendapatkan layanan kesehatan yang terjamin. Oleh karena itu mendorong peningkatan kualitas rumah sakit menjadi rumah sehat melalui layanan yang baik dan terjamin. Meningkatkan kesejahteraan masyarakat dengan memanfaatkan fasilitas BPJS melalui dana bantuan langsung tunai yang diharapkan sebagiannya ditujukan dalam membayar iuran BPJS.

Dalam meningkatkan layanan kesehatan turut melatih setiap personil rumah sehat untuk memiliki hospitality yang baik dan humanis. Masyarakat diperkuat edukasi kesehatan dengan memiliki kemampuan berkesadaran. Mempersiapkan manajemen rumah sehat sebagaimana standarisasi rumah sakit. Dibutuhkan juga tenaga ahli dalam hal maintanance sehingga fasilitas rumah sehat tidak terabaikan, tentu hal ini melalui audit manajemen keuangan disetiap lini dan departemen atau bidang pemerintahan, namun khususnya bidang kesehatan.

Menuju masyarakat yang sehat tentu didukung dengan lingkungan yang sehat dan ketersediaan kebutuhan yang sehat. Pemerintah menyediakan sarana air bersih dan membangun bank sampah sehingga lingkungan turut terpelihara.

Membutuhkan Sumberdaya yang besar dalam mengelola 130 kepulauan yang berada di pintu barat Indoensia bagian barat
Membutuhkan Sumberdaya yang besar dalam mengelola 130 kepulauan yang berada di pintu barat Indoensia bagian barat

Aksesibilitas dan Infrastruktur

Kemajuan suatu daerah tidak lepas dari ketersediaan akses dan infrastruktur yang memenuhi kebutuhan masyarakat. Ketersediaan akses sebagai salah satu faktor utama dalam memobilisasi masyarakat selain kenyamanan dalam menjalankan aktivitas perekonomian. Akses bukan saja mengenai jalan raya, pelabuhan, terminal, bandara dan fasilitas umum atau fasilitas khusus lainnya, namun juga tentang drainase dan air bersih. Meningkatkan kualitas jalan, khususnya jalan desa ke kota kabupaten. Akses menuju sentra ekonomi. Kota Teluk Dalam sebagai pusat kota pemerintahan yang saat ini kondisi drainase dan air minum masih belum layak disebut sebagai air bersih. Bahkan ada desa yang krisis air sementara curah hujan yang cukup intens dan tinggi di kepulauan Nias khususnya di Nias Selatan. Maka, untuk menghasilkan kualitas akses dan infrastrukur yang baik dibutuhkan sumberdaya manusia yang baik dan profesional dalam menangani dan mengelola akses dan infrastruktur tersebut.

Nias Selatan dengan memiliki pulau 104 harus terlayani dengan menghadirkan lalu lintas laut sebagai sarana utama dan sekaligus membangun jembatan penyeberangan dari daratan Tello ke pulau Tanah Masa. Dengan hadirnya jembatan ini bukan saja sebagai akses memobilisasi masyarakat kepulauan melainkan sekaligus sebagai icon Nias Selatan atau kepulauan Tello. Jembatan ini akan terhubung langsung ke bandara Lasondre di Tanah Masa. Dari seluruh gugusan pulau itu, ada empat pulau besar, yakni Pulau Tanah Bala (39,67 km), Pulau Tanah Masa (32,16 km), Pulau Tello (18 km), dan Pulau Pini (24,36 km). Tidak seluruh pulau berpenghuni. Masyarakat Nias Selatan tersebar di 21 pulau dalam delapan kecamatan.

Menjadikan Nias Selatan yang sejahtera tentu dengan mempersiapkan grand desain dan tata kota yang harus di siapkan sehingga tongkat estafet pembangunan tersebut terus berkesinambungan dan tentu berkelanjutan. Grand desain ini harus disiapkan dengan baik mulai dari tata kota dan pusat kota, kawasan pelabuhan, kawasan terminal, kawasan bandara, kawasan perkantoran dengan sistem satu pintu, kawasan industri, kawasan pendidikan, kawasan pasar modern, kawasan pasar tradisional, kawasan wisata dan budaya sekaligus RPTRA, kawasan tanah ulayat di setiap desa untuk menjadikan sebagai paru-paru desa dan paru-paru kota, dan kawasan pengembangan kota baru sebagai sister city.

Pembangunan infrastruktur jalan desa-desa menuju kecamatan dan jalan kecamatan menuju kabupaten untuk mempercepat laju dan mobilitas perekonomian masyarakat, desain akses ke area dan kawasan wisata dan zona hijau lingkungan yang terus terpelihara. Pemeliharaan fasum-fasus yang sudah ada dan menyediakan bila belum tersedia. Pembangunan badan jalan baru dan jalan lama yang didukung dengan drainase yang cukup memadai dengan memuat seluruh saluran dan kabel melalui jalur drainase yang sama. Ketersediaan infrastruktur air bersih di kabupaten Nias Selatan mengingat masih ada desa yang kesulitan mendapatkan air maka perlu mempersiapkan kawasan rekayasa lingkungan dengan meningkatkan kwalitas air bersih.

Jadi, menuju transformasi Nias Selatan Sejahtera diyakini bila pendidikan masyarakat terpenuhi dengan baik maka akan membentuk pola berpikir yang lebih maju, kreatif dan berpikir terbuka sehingga Nias Selatan akan terperbaharui lebih baik lagi. Demikian juga bila tersedianya jaminan layanan kesehatan masyarakat yang berkualitas akan menjadikan daerah dan bangsa yang sehat kuat dan sejahtera yang didukung dengan akses dan infrastruktur yang baik. Karena kesehatan merupakan syarat mutlak suatu daerah keluar dari status kemiskinan. Aksesibilitas dan infrastruktur yang baik akan menghadirkan keterjangkaun dan kemudahan dalam memobilisasi kebutuhan masyarakat sekaligus mempersiapkan generasi muda di desa untuk terus berkarya dan tinggal di desa untuk membangun desa. Tidak perlu berbondong-bondong hijrah ke kota besar. Bila tiga bidang ini terbenahi dengan baik, maka dengan sendirinya akan mendatangkan orang-orang bahkan bangsa lain untuk berkunjung ke Nias Selatan.

Mendukung program ini tentu akan terus menjalin kerjasama yang baik dengan berbagai pihak terutama negara-negara luar yang sudah memiliki hubungan diplomatik dengan Indonesia dan khususnya dengan pendekatan historis di pulau Nias, yaitu di Nias Selatan. Kerjasama yang terbangun ini diharapkan menjadi prioritas sehingga percepatan pembangunan tersebut bisa terlaksana sesuai dengan progam jangka pendek, jangka menengah dan terlebih untuk jangka panjang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun