Mohon tunggu...
Maruhum Sanni Sibarani
Maruhum Sanni Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - NIM: 55522120005 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Welcome !

Selanjutnya

Tutup

Ruang Kelas

Struktur Fabula dan Plot Kebijakan Pemeriksaan

1 Juli 2024   09:16 Diperbarui: 1 Juli 2024   09:18 40
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Jenis Audit Pajak - Pemeriksaan Pajak/dokpri

Perbedaan Antara Struktur Fabula dan Plot Kebijakan Pemeriksaan:

  • Konteks: Struktur fabula digunakan dalam konteks sastra untuk mengatur alur cerita, sementara plot kebijakan pemeriksaan digunakan dalam konteks administratif atau pengawasan untuk mengatur proses pemeriksaan atau pengawasan.
  • Tujuan: Struktur fabula bertujuan untuk menciptakan narasi yang koheren dan memikat bagi pembaca atau penonton, sementara plot kebijakan pemeriksaan bertujuan untuk memastikan kepatuhan, keadilan, dan efisiensi dalam pelaksanaan kebijakan pemeriksaan.

Dengan memahami perbedaan ini, kita dapat melihat bahwa struktur fabula dan plot kebijakan pemeriksaan adalah konsep yang sangat berbeda, masing-masing digunakan dalam konteks yang unik sesuai dengan tujuan dan kebutuhan mereka.

Dalam analisis aset dalam suatu riset, logika berfikir dalam kerangka pemikiran yang unik dapat berhubungan dengan aset tersebut dengan cara sebagai berikut:

1. Pemikiran Konvergen: Pemikiran konvergen adalah tipe pemikiran yang lebih banyak bersinggungan dengan pengetahuan yang ada, karena dalam penerapannya berkaitan dengan penggunaan data standar seperti probabilitas, logika, serta informasi statistik dalam proses pemikirannya. Pemikiran konvergen ini dapat membantu dalam memilih tindakan, memilih jawaban yang benar atas setiap permasalahan, dan menemukan solusinya.

2. Pemikiran Kritis: Pemikiran kritis dapat membantu dalam menganalisis aset dengan lebih mendalam dan objektif. Pemikiran kritis memakai logika dan bukti-bukti untuk mengevaluasi argumen dan membuat keputusan yang tepat.

3. Teori Akuntansi: Teori akuntansi dapat membantu dalam menganalisis aset dari segi akuntansi dan keuangan. Teori akuntansi positif, misalnya, berkonsentrasi pada penciptaan pengukur tunggal yang unik dan benar untuk aktiva dan laba.

4. Intellectual Capital: Intellectual capital adalah sumber daya unik dan kapabilitas perusahaan yang dapat membantu dalam menganalisis aset dari segi kemampuan internal perusahaan.

5. Fabula dan Sjuzet: Dalam analisis aset, fabula dan sjuzet dapat digunakan untuk menganalisis struktur cerita dan alur kebijakan pemeriksaan pajak. Fabula merujuk kepada urutan peristiwa menurut waktu, sedangkan sjuzet menurut tertib. Sjuzet mewujudkan kesan defamiliarisasi terhadap fabula, karena ciri gaya khas sjuzet tidak diciptakan sebagai alat untuk menyampaikan fabula.

6. Fabel: Fabel dapat digunakan sebagai kiasan kehidupan manusia dan untuk mendidik masyarakat. Fabel digunakan sebagai cerita yang menggambarkan watak dan budi manusia, namun bertokohkan hewan atau binatang.

Dengan menggunakan logika berfikir dalam kerangka pemikiran yang unik seperti pemikiran konvergen, pemikiran kritis, teori akuntansi, intellectual capital, fabula dan sjuzet, serta fabel, dapat membantu dalam menganalisis aset dengan lebih mendalam dan objektif.

Struktur Fabula dan Plot Kebijakan Pemeriksaan

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ruang Kelas Selengkapnya
Lihat Ruang Kelas Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun