Mohon tunggu...
Maruhum Sanni Sibarani
Maruhum Sanni Sibarani Mohon Tunggu... Akuntan - NIM: 55522120005 - Magister Akuntansi - Fakultas Ekonomi dan Bisnis - Universitas Mercu Buana - Dosen: Prof. Dr, Apollo, M.Si.Ak

Welcome !

Selanjutnya

Tutup

Ilmu Sosbud

Model Dialektika Hegelian dan Hanacaraka pada Auditng Perpajakan

13 Juni 2024   23:57 Diperbarui: 14 Juni 2024   00:20 218
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Prof Apollo// Hanacakra

3. Perkembangan Sejarah dan Kebenaran Absolut:

   - Hegel memandang sejarah sebagai proses dialektis di mana ide-ide atau konsep-konsep yang bertentangan berevolusi dan bertentangan satu sama lain untuk mencapai kebenaran absolut.

   - Baginya, kebenaran adalah hasil dari proses dialektis yang mencakup tesis, antitesis, dan sintesis yang terus berulang.

4. Ruh Absolut (Geist):

   - Salah satu konsep kunci dalam filsafat Hegelian adalah "Ruh Absolut" atau "Geist," yang mengacu pada kekuatan kreatif yang mendorong perkembangan sejarah dan pemikiran manusia.

   - Bagi Hegel, Ruh Absolut adalah manifestasi dari proses dialektis yang mengarah pada pemahaman yang lebih dalam dan komprehensif tentang realitas.

5. Penerapan dalam Berbagai Bidang:

   - Konsep dialektika Hegelian telah diterapkan dalam berbagai bidang, termasuk filsafat, politik, sastra, dan bahkan ilmu sosial.

   - Dalam konteks ilmu sosial dan politik, misalnya, dialektika Hegelian digunakan untuk memahami konflik dan perubahan dalam masyarakat serta dalam hubungan antara pemerintah dan warga negara.

6. Kritik dan Penerimaan:

   - Meskipun konsep Hegelian telah menjadi landasan penting dalam sejarah pemikiran filosofis, ia juga telah dikritik oleh banyak filsuf lainnya. Kritik terhadap Hegelian termasuk kerumitan dan abstraksi konsepnya serta klaim tentang kebenaran absolut.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
  11. 11
  12. 12
  13. 13
  14. 14
  15. 15
  16. 16
Mohon tunggu...

Lihat Konten Ilmu Sosbud Selengkapnya
Lihat Ilmu Sosbud Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun