Mohon tunggu...
Maria Theressa
Maria Theressa Mohon Tunggu... Guru - Seorang praktisi pendidikan yang senang belajar, menulis, dan dikritisi. Karena segala pujian hanya milik Sang Pencipta semata. Akun twitter : @hommel_edu

Seorang praktisi pendidikan yang senang belajar, menulis, dan dikritisi. Karena segala pujian hanya milik Sang Pencipta semata.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora Pilihan

Menyikapi Fenomena LGBT di Lingkungan Pendidikan

23 Februari 2016   16:29 Diperbarui: 25 Februari 2016   13:18 267
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.

Setiap manusia pastilah memiliki perspektifnya masing-masing dalam memandang suatu hal. Dalam proses pendidikan, setiap perspektif orang dewasa kerap dijadikan acuan oleh para murid dalam membentuk perspektif mereka kelak.  Berbagai macam perspektif yang para murid serap dalam masa belajarnya, kelak akan membangun pandangan mereka sendiri saat dewasa nanti.

Dalam menyikapi fenomena LGBT, mau dibawa ke mana perspektif si anak? Selain perspektif para guru, perspektif orang tua sebenarnya juga ikut menentukan.  Sayangnya, masih banyak orang tua yang kurang berminat dalam proses pembentukan perspektif ini.  Prinsipnya, yang penting SPP lunas, hasil rapor anak bagus, perilakunya juga OK, jadi tidak ada masalah.  Sudah saatnya, orang tua juga ikut andil dalam proses pendidikan anak dan tidak hanya serta-merta menyerahkan pada para gurunya saja.  

Sebagai guru pun, alangkah sehatnya jika memiliki insiatif untuk membangun komunikasi dan mengajak orang tua ikut terlibat dalam proses pendidikan para murid.  Biar bagaimana, anak merupakan tanggung jawab yang Tuhan berikan pada orang tuanya, bukan?  Jika sebagai guru tidak mengingatkan para orang tua akan tanggung jawab tersebut, lalu siapa lagi?  Atau para guru justru ingin 'kebablasan' mengambil tanggung jawab sebagai orang tua kandung para murid?  Silakan saja jika sudah siap dengan segala konsekuensinya :)

martheressa @hommel_edu

 

REFERENSI:

The latest 'gay gene' study gives no comfort to homophobes.

SUMBER GAMBAR

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun