Angga tidak terima atas semua penghinaan yang terus ditimpali orang-orang yang berada di depannya ini.
"Aku remedi karna gak belajar aja yah, gak usah sok tau deh," pembelaan Angga.
"Eh-eh, karna gak belajar ato IQ jongkok?," tutur Rado, dengan ejekan tajamnya.
"Ahahahahahahaahaahahahaahaha," ketiga anak-anak itu sangat puas tertawa.
Wajah Angga sudah merah padam. Dia berusaha menjauh dari taman. Namun, ketiga anak nakal itu terus mengejarnya.
"Huhuhuhuhuhu, yang bentar lagi mau tinggal kelas mana nih," sorak Camella.
"Iya kok gak kliatan yah? Eh itu tuh yang lagi jalan," kompor Rado.
"Kenapa bisa sebodoh itu sih dia," ucap Kevin.
"Gak dapet kasih sayang aja kali tuh," kata pedas Rado.
Mereka sudah salah memancing emosi Angga. Angga sangat sensitif terhadap hal yang berbau orang tuanya. Emosi Angga sudah tak terbendung.
Angga memutar balik langkahnya. Dengan menggebu mengejar ketiga anak tersebut. Setibanya di perempatan jalan raya, Angga memegang kerah baju Rado.