Mohon tunggu...
Marsellia Claudia
Marsellia Claudia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Turn everything into love

Everything is served honestly

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Belajar Menerima dari Mini Album Nadin

30 Mei 2021   14:31 Diperbarui: 30 Mei 2021   14:53 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

“Itu satu-satunya lagu yang merenungkan konsep cinta romantis. Banyak anggota keluarga saya bercerai, jadi saya merasa cinta sangat menakutkan. 

Tetapi untuk pertama kalinya, saya bertemu dengan bocah lelaki yang membuat saya ingin mengambil risiko itu. Namun, itu tidak berjalan dengan baik dalam kehidupan nyata. Itu justru menjadi patah hati terbesar dalam hidup saya. Saya pada dasarnya menertawakan betapa naifnya saya. Dengan semua ketakutan saya akan cinta, mengapa saya berani mengambil risiko seperti itu? ” jelas Nadin.

Lirik lagu di sini memang tidak terlalu poetic seperti pada album sebelumnya. Nadin sengaja menulis lebih literal supaya Sang Mantan dapat menangkap dengan baik isi lagu-lagu ini. 

Membongkar Isi Kalah Bertaruh

1. Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Selesai


Lagu ini berbicara tentang dua orang yang saling terus menari bahkan ketika musik telah berhenti, bahkan ketika lampu telah dimatikan. Mereka kelelahan dan itu tidak menyenangkan lagi, tapi tetap terus menari. 

Layaknya dalam suatu hubungan terus mencoba untuk bertahan tatkala garis akhirnya sudah sangat jelas di depan mata: saling menyangkal celah dalam hubungan. Tepat seperti lirik

 "Kadang aku bertanya untuk apa masih saja keras paksa apa yang sudah mati dari lama."

2. Hormat Kepada Angin


Lagu ini tentang Nadin yang menunggu amarahnya surut. Tapi secara khusus, kemarahannya ditujukan pada diri dan keyakinannya. Ia bertanya-tanya, "Ya Tuhan, mengapa laki-laki yang kucintai bukan belahan jiwaku yang ditakdirkan?".

"Angin dengarkanlah, jangan bawa ia. Berbaik hatilah."

3.  Seperti Takdir yang Kita Tulis

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun