Mohon tunggu...
Marsellia Claudia
Marsellia Claudia Mohon Tunggu... Pelajar Sekolah - Turn everything into love

Everything is served honestly

Selanjutnya

Tutup

Music Pilihan

Belajar Menerima dari Mini Album Nadin

30 Mei 2021   14:31 Diperbarui: 30 Mei 2021   14:53 788
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Nadin Amizah, sumber instagram.com/cakecaine

Siapa yang tak kenal Nadin Amizah? Seorang penyanyi muda yang sedang naik daun di Indonesia. Sebelum terkenal seperti sekarang, ia memulai karier melalui media sosial.  Sejak SMA, Nadin aktif sebagai penyanyi cover di YouTube dan Instagram. 

Nadin juga pernah mengikuti ajang pencarian bakat di salah satu program stasiun televisi swasta bertajuk Social Media Sensation. Dalam ajang tersebut, Nadin berhasil mendapat juara ketiga. Nama Nadin langsung melejit dalam waktu singkat setelah diajak berkolaborasi dengan DJ Dipha Barus pada 2017 dengan lagu All Good.

Walaupun terbilang masih baru, Nadin Amizah berhasil menyabet piala paling bergengsi di industri musik Tanah Air. Tahun 2019 kemarin Nadin meraih dua piala AMI Awards dan sempat masuk dalam kategori AMI Awards tahun 2017.

Sepanjang 2018-2019 Nadin sudah mengeluarkan empat single melalui label Sorai yakni Rumpang, Sorai, Star, dan Seperti Tulang. Lagu-lagu itu selalu dibawakan dalam setiap penampilan Nadin di sejumlah festival musik salah satunya Synchronize Fest 2019.

Pada tahun 2020, tepatnya pada hari ulang tahunnya, 28 Mei 2020, Nadin merilis album debut yang bertajuk Selamat Ulang Tahun. Album ini terdiri dari 10 trek mulai dari Intro, Kamajaya, Paman Tua, Kereta Ini Melaju Terlalu Cepat, Beranjak Dewasa, Bertaut, Taruh, Cermin, Mendarah, Sorak Sorai. Di antara 10 lagu itu, lagu yang paling sukses adalah Bertaut. Sampai saat ini, video clipnya sudah ditonton sebanyak 21 juta kali hanya dalam waktu 6 bulan.


Kalah Bertaruh

Karena kepandaiannya merangkai kata dan membuat lagu yang selalu relate dengan suasana hati anak-anak muda masa kini, Nadin Amizah kerap dipanggil Ibu Peri oleh netizen. 

Benar saja, dua hari sebelum ulang tahunnya, 26 Mei 2021, ia menghadiahkan mini album berjudul Kalah Bertaruh untuk para pendengarnya dan sukses menyihir hati mereka.

Kalah Bertaruh bercerita tentang pengalaman patah hati terbesar yang pernah Nadin alami. Dalam wawancaranya kepada The Jakarta Post, ia menyatakan “EP ini tentang siklus cinta yang membara yang terus berjalan. Rasanya seperti kami memainkan permainan yang tidak menawarkan kemenangan, tapi kami terus memainkannya karena, saya tidak tahu, untuk kepuasannya, saya rasa? ”

Nadin berbagi bahwa ide awal untuk "Kalah Bertaruh" terinspirasi dari lagunya "Taruh", yang ditampilkan di album debutnya "Selamat Ulang Tahun" mengingat lagu "Taruh" merupakan satu-satunya yang punya konsep cinta romantis. 

“Itu satu-satunya lagu yang merenungkan konsep cinta romantis. Banyak anggota keluarga saya bercerai, jadi saya merasa cinta sangat menakutkan. 

Tetapi untuk pertama kalinya, saya bertemu dengan bocah lelaki yang membuat saya ingin mengambil risiko itu. Namun, itu tidak berjalan dengan baik dalam kehidupan nyata. Itu justru menjadi patah hati terbesar dalam hidup saya. Saya pada dasarnya menertawakan betapa naifnya saya. Dengan semua ketakutan saya akan cinta, mengapa saya berani mengambil risiko seperti itu? ” jelas Nadin.

Lirik lagu di sini memang tidak terlalu poetic seperti pada album sebelumnya. Nadin sengaja menulis lebih literal supaya Sang Mantan dapat menangkap dengan baik isi lagu-lagu ini. 

Membongkar Isi Kalah Bertaruh

1. Sebuah Tarian yang Tak Kunjung Selesai


Lagu ini berbicara tentang dua orang yang saling terus menari bahkan ketika musik telah berhenti, bahkan ketika lampu telah dimatikan. Mereka kelelahan dan itu tidak menyenangkan lagi, tapi tetap terus menari. 

Layaknya dalam suatu hubungan terus mencoba untuk bertahan tatkala garis akhirnya sudah sangat jelas di depan mata: saling menyangkal celah dalam hubungan. Tepat seperti lirik

 "Kadang aku bertanya untuk apa masih saja keras paksa apa yang sudah mati dari lama."

2. Hormat Kepada Angin


Lagu ini tentang Nadin yang menunggu amarahnya surut. Tapi secara khusus, kemarahannya ditujukan pada diri dan keyakinannya. Ia bertanya-tanya, "Ya Tuhan, mengapa laki-laki yang kucintai bukan belahan jiwaku yang ditakdirkan?".

"Angin dengarkanlah, jangan bawa ia. Berbaik hatilah."

3.  Seperti Takdir yang Kita Tulis

Terkadang sebagai manusia kita terlalu memegang kendali pada hidup. Berpikir bahwa hidup kita, kita yang merancang dan merencanakannya. Berharap semua yang telah dibuat bisa berjalan dengan baik. Kita lupa ada yang lebih kuasa dari kita.

Di sini Nadin berbicara bahwa sangat sulit bisa melepas kendali atas hidup ini, tetapi setidaknya ia sudah mulai bisa menerima takdirnya.

"Kuingat lagi di kamar ini kita bermimpi akan menjadi angan tak pasti kicau berani, seperti takdir kita yang tulis."

4. Menangis di Jalan Pulang


Lagu ini merupakan titik pucak dari mini album yang sangat suram, berbicara tentang runtuhnya suatu hubungan. Di sini sangat jelas diceritakan bahwa  Senayan menjadi tempat cerita ini terjadi. Lagu ini sangat menguras emosi: tentang berapa banyak kenangan yang mereka miliki di mobilnya, tentang betapa buruknya hubungan mereka.

"Lagu dan serapah terdengar di mobilmu. Saling mencekik, mencerna kata makian. Saling cela, saling luka
Lupa apa arti kata cinta"

5. Dan, Selesai.

Epilog kisah cinta yang belum tentu menjanjikan kebahagiaan selamanya. Perihal berpindah tempat, ketika hubungan usai maka cepat atau lambat kita harus berpindah. Nadin mengutarakan bahwa ia hanya ingin mereka berdua pindah. Ia sudah, tapi nampaknya Sang Mantan belum.

“Ku pergi duluan, kau kan menyusul 'kan? Percaya padaku, Tuhan pun tertawa. Melihat kita yang menerka”

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
Mohon tunggu...

Lihat Konten Music Selengkapnya
Lihat Music Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun