Mohon tunggu...
Petunmarkus
Petunmarkus Mohon Tunggu... Guru - Guru Kelas

Menulis, membaca, olahraga (Bulutangkis, tenis meja), jalan-jalan, dan pemberi rekoleksi.

Selanjutnya

Tutup

Humaniora

Renungan Bulang Kitab Suci Nasional 2024 untuk SD

29 Agustus 2024   10:13 Diperbarui: 29 Agustus 2024   10:43 132
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Humaniora. Sumber ilustrasi: PEXELS/San Fermin Pamplona

Markus Masan Bali

Hari Minggu, 1 September 2024

Hari Minggu Kitab Suci Nasional 

Bacaan Kitab Suci: Ul. 4:1-2,6-8; Mzm. 15:2-3a,3cd-4ab,5; Yak. 1:17-18,21b-22,27; Mrk. 7:1-8,14-15, 21-23.

7:1 Pada suatu kali serombongan orang Farisi dan beberapa ahli Taurat dari Yerusalem datang menemui Yesus. 7:2 Mereka melihat, bahwa beberapa orang murid-Nya makan dengan tangan najis, yaitu dengan tangan yang tidak dibasuh. 7:3 Sebab orang-orang Farisi seperti orang-orang Yahudi lainnya tidak makan kalau tidak melakukan pembasuhan tangan lebih dulu, karena mereka berpegang pada adat istiadat nenek moyang mereka; 7:4 dan kalau pulang dari pasar mereka juga tidak makan kalau tidak lebih dahulu membersihkan dirinya. Banyak warisan lain lagi yang mereka pegang, umpamanya hal mencuci cawan, kendi dan perkakas-perkakas tembaga. 7:5 Karena itu orang-orang Farisi dan ahli-ahli Taurat itu bertanya kepada-Nya: "Mengapa murid-murid-Mu tidak hidup menurut adat istiadat nenek moyang kita, tetapi makan dengan tangan najis?" 7:6 Jawab-Nya kepada mereka: "Benarlah nubuat Yesaya tentang kamu, hai orang-orang munafik! Sebab ada tertulis: Bangsa ini memuliakan Aku dengan bibirnya, padahal hatinya jauh dari pada-Ku. 7:7 Percuma mereka beribadah kepada-Ku, sedangkan ajaran yang mereka ajarkan ialah perintah manusia. 7:8 Perintah Allah kamu abaikan untuk berpegang pada adat istiadat manusia." 7:14 Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. 7:15 Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya.

 

7:21 sebab dari dalam, dari hati orang, timbul segala pikiran jahat, percabulan, pencurian, pembunuhan, 7:22 perzinahan, keserakahan, kejahatan, kelicikan, hawa nafsu, iri hati, hujat, kesombongan, kebebalan. 7:23 Semua hal-hal jahat ini timbul dari dalam dan menajiskan orang.

 

Dengarkan dan Camkanlah

"Lalu Yesus memanggil lagi orang banyak dan berkata kepada mereka: "Kamu semua, dengarlah kepada-Ku dan camkanlah. Apa pun dari luar, yang masuk ke dalam seseorang, tidak dapat menajiskannya, tetapi apa yang keluar dari seseorang, itulah yang menajiskannya." (Markus 7:14-15)

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

 

            Pada suatu hari ada seorang anak perempuan namanya Dina baru pulang dari sekolah sambil menangis. Ia langsung masuk tanpa mengucapkan salam kepada ibunya. Biasanya ia pulang dengan ceria. Melihat keanehan itu, ibunya bertanya kepadanya. "Apa yang terjadi denganmu, Nak? "Aku dibilang makan makanan yang tidak halal Bu," jawabnya. Sang ibu pun memeluk Dina sambil menjelaskan kepada Dina. "Apakah kamu kamu percaya dengan perkataan teman-temanmu itu?" Makanan yang kita makan bukan soal haram dan halal. Yang kita makan itu bukan hanya didasarkan pada perintah Allah yang tertulis dalam bentuk hokum, melainkan yang tertulis dalam hati manusia.

Jawaban ibu atas kegundahan hati Dina seperti didasarkan pada Injil hari ini bahwa apa yang di luar dan masuk ke dalam manusia tidak dapat menajiskan, melainkan yang keluar dari dalam hati manusia melalui mulut itulah yang menajiskan (haram). Apa yang masuk ke dalam perut melalui mulut, akan berakhir menjadi kotoran. Tetapi yang keluar dari dalam hati manusia dan keluar melalui mulut akan menajiskan.  Misalnya, suka marah-marah, berkata kotor, membuly teman, menfitnah, caci maki, iri hati, dan lain-lain.

Dina menganggukan kepalanya tanda ia mengerti apa yang dijelaskan oleh ibunya. Ia pun tidak sedih lagi. Ia mulai memahami justru teman-temannya yang mengatakan ia makan makanan haram justru telah membuat diri mereka terhina.

Hari ini kita diajak oleh Yesus untuk mengendalikan hati dan pikiran kita serta tangan kita yang menajiskan. Hati-hati dengan tanganmu. Karena pada zaman sekarang ini dengan HP atau medsos tangan kita bisa lebih kejam daripada mulut, untuk menyakiti hati, menyebar fitnah dan hujat.

Refleksi:

Apakah aku suka berkata-kata kasar kepada teman-temanku?

Apakah aku selalu mengucapkan kata-kata yang memberikan harapan kepada teman-teman?

Doa:

Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk selalu bertindak dan berbicara dengan kata-kata yang lebih baik dan memberikan semangat kepada orang lain. Dengan demikian kami membawa kabar gembira bagi sesama sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Amin. 

Aksi:

Aku akan berusaha memberikan semangat kepada teman-teman.

 

Senin, 2 September 2024

Bacaan Kitab Suci: 1Kor 2:1-5; Mzm 119:97.98.99. 100.101.102; Luk 4:16-30.

16 Ia datang ke Nazaret tempat Ia dibesarkan, dan menurut kebiasaan-Nya pada hari Sabat Ia masuk ke rumah ibadat, lalu berdiri hendak membaca dari Alkitab. 17 Kepada-Nya diberikan kitab nabi Yesaya dan setelah dibuka-Nya, Ia menemukan nas, di mana ada tertulis:18 "Roh Tuhan ada pada-Ku, oleh sebab Ia telah mengurapi Aku, untuk menyampaikan kabar baik kepada orang-orang miskin; dan Ia telah mengutus Aku 19 untuk memberitakan pembebasan kepada orang-orang tawanan, dan penglihatan bagi orang-orang buta, untuk membebaskan orang-orang yang tertindas, untuk memberitakan tahun rahmat Tuhan telah datang." 20 Kemudian Ia menutup kitab itu, memberikannya kembali kepada pejabat, lalu duduk; dan mata semua orang dalam rumah ibadat itu tertuju kepada-Nya. 21 Lalu Ia memulai mengajar mereka, kata-Nya: "Pada hari ini genaplah nas ini sewaktu kamu mendengarnya." 22 Dan semua orang itu membenarkan Dia dan mereka heran akan kata-kata yang indah yang diucapkan-Nya, lalu kata mereka: "Bukankah Ia ini anak Yusuf?" 23 Maka berkatalah Ia kepada mereka: "Tentu kamu akan mengatakan pepatah ini kepada-Ku: Hai tabib, sembuhkanlah diri-Mu sendiri. Perbuatlah di sini juga, di tempat asal-Mu ini, segala yang kami dengar yang telah terjadi di Kapernaum!"24 Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya. 25 Dan Aku berkata kepadamu, dan kata-Ku ini benar: Pada zaman Elia terdapat banyak perempuan janda di Israel ketika langit tertutup selama tiga tahun dan enam bulan dan ketika bahaya kelaparan yang hebat menimpa seluruh negeri. 26 Tetapi Elia diutus bukan kepada salah seorang dari mereka, melainkan kepada seorang perempuan janda di Sarfat, di tanah Sidon. 27 Dan pada zaman nabi Elisa banyak orang kusta di Israel dan tidak ada seorang pun dari mereka yang ditahirkan, selain dari pada Naaman, orang Siria itu." 28 Mendengar itu sangat marahlah semua orang yang di rumah ibadat itu. 29 Mereka bangun, lalu menghalau Yesus ke luar kota dan membawa Dia ke tebing gunung, tempat kota itu terletak, untuk melemparkan Dia dari tebing itu. 30 Tetapi Ia berjalan lewat dari tengah-tengah mereka, lalu pergi.

Ditolak

 

"Dan kata-Nya lagi: "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya"

 

(Lukas 4:24)

 

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

            Pernahkah kalian merasa ditolak oleh orang yang ada di dekat kalian? Ditolak biasanya menyebabkan perasaan sedih dan kecewa. Karena orang yang dianggap dekat dengan kita tidak menghargai bahkan menolak kita. Orang yang tidak siap menerima penolakan tentu saja akan merasa dirinya terhina dan dapat menyakiti dirinya. 

            Dalam Injil hari ini kita mendengarkan kisah tentang Yesus ditolak di kampung halaman-Nya Nazareth. Pada waktu itu, Yesus mengajar di rumah ibadat dengan penuh kuasa. Namun, orang-orang di Nazareth sebagian tidak mau menerima apa yang diajarkan oleh Yesus. Karena mereka tahu siapa itu Yesus sebenarnya. Yesus adalah anak Maria dan Yosep dari keluarga yang sederhana. Yesus sendiri sudah tahu apa apa yang akan terjadi dengan diri-Nya. Sehingga Yesus berakata, "Aku berkata kepadamu, sesungguhnya tidak ada nabi yang dihargai di tempat asalnya".

Orang-orang dikampung itu tidak hanya menolak tetapi juga berusaha untuk melempa Yesus dengan batu. Namun, Yesus sendiri berlalu pergi dari hadapan mereka.

Hari ini kita boleh belajar dari Yesus untuk menerima penolakan orang-orang di sekitar kita dengan menunjukkan bahwa kita adalah orang yang baik. Sama seperti Yesus meskipun ditolak orang-orang di kampungnya dengan Ia terus mewartakan kabar gembira.

Refleksi:

Apakah aku dapat mengelolah emosiku ketika ditolak oleh orang lain?

Apakah aku juga menolak kehadiran Yesus dalam seluruh hidupku?

Doa

Allah Bapa yang baik, bimbinglah kami dengan Roh Kudus-Mu agar dapat menerima Yesus dalam hidupku agar dapat menerima semua temanku tanpa memandang latar belakangnya.  Demi Kristus Tuhan kami. Amin.

Aksi:

Aku akan terus berbuat baik kepada orang-orang yang menolak aku.

 

Selasa, 3 September 2024

Perayaan Wajib St. Gregorius Agung

Bacaan Kitab Suci: 1Kor 2:10b-16; Mzm 145:8-9.10-11.12-13ab.13cd-14; Luk 4:31-37;

31 Kemudian Yesus pergi ke Kapernaum, sebuah kota di Galilea, lalu mengajar di situ pada hari-hari Sabat. 32 Mereka takjub mendengar pengajaran-Nya, sebab perkataan-Nya penuh kuasa. 33 Di dalam rumah ibadat itu ada seorang yang kerasukan setan dan ia berteriak dengan suara keras: 34 "Hai Engkau, Yesus orang Nazaret, apa urusan-Mu dengan kami? Engkau datang hendak membinasakan kami? Aku tahu siapa Engkau: Yang Kudus dari Allah." 35 Tetapi Yesus menghardiknya, kata-Nya: "Diam, keluarlah dari padanya!" Dan setan itu pun menghempaskan orang itu ke tengah-tengah orang banyak, lalu keluar dari padanya dan sama sekali tidak menyakitinya. 36 Dan semua orang takjub, lalu berkata seorang kepada yang lain, katanya: "Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar." 37 Dan tersebarlah berita tentang Dia ke mana-mana di daerah itu

Perkataan Yang Penuh Kuasa

"Alangkah hebatnya perkataan ini! Sebab dengan penuh wibawa dan kuasa Ia memberi perintah kepada roh-roh jahat dan mereka pun keluar."

 

(Luk 4:36)

 

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Pada hari ini Gereja merayakan perayaan wajib mengenang Santo Gregorius Agung. Gregorius adalah berasal dari keluarga bangsawan yang sangat menonjol. Pada usia 33 tahun ia menjadi perfek kota Roma, suatu kedudukan tinggi dan terhormat dalam dunia politik Roma. Namun, ia meletakkan jabatan politiknya itu dan menjalani hidup membiara. Ia menjual sebagian besar kekayaannya dan uang yang diperolehnya dimanfaatkan untuk mendirikan biara-biara. Ada enam biara yang didirikan di Sicilia dan satu di Roma. Ia tidak hanya hidup sebagai rahib. Setelah menjadi Abbas di biara Santo Andreas di Roma, ia berusaha membebaskan para budak yang dijual di pasar-pasar kota Roma. Pada tahun 590 dia diangkat menjadi Paus. Dengan menjadi Paus, ia mempunyai wibawa melaksanakan cita-citanya membebaskan kaum miskin dan lemah.

Hari ini kita mendengar dari Injil Lukas tentang kuasa Yesus yang sangat berwibawa membebaskan orang dari roh-roh jahat. Kata-kata Yesus membuat roh-roh jahat pun tunduk pada-Nya. Yesus sunggujh mengajar dengan penuh kuasa dan orang-orang yang mendengarnya pun sangat takjub. Yesus sendiri tidak mau membiarkan orang-orang dikuasa roh-roh jahat. Ia menggunakan kuasanya untuk menyelamatkan orang lain.

            Hari ini kita bisa belajar dari Santo Gregorius Agung yang telah berkarya untuk membebaskan orang-orang yang terpinggirkan seperti para budak dan orang-orang miskin. Tentu saja karya Santo Gregorius Agung ini pun mendapat inspirasi dari Yesus sang Guru Agung yang sangat peduli kepada orang-orang miskin.  Yesus sendiri mengharapkan agar kita berani untuk melawan tindakan-tindakan yang merendahkan teman-teman di sekolah. Yesus mau supaya kita terus mewartakan kabar gembira kepada orang-orang yang lemah miskin dan tersingkir.

Refleksi:

Apakah aku berani melawan sikap dan tindakan yang membully diriku?

Apakah aku setiap pagi selalu memberikan senyum, salam dan sapah kepada teman-teman dan guruku?

Doa:

Ya Bapa, berikanlah aku keberanian untuk mewartakan kasih-Mu kepada sesamaku seperti Yesus Putera-Mu yang rela mengusir roh-roh jahat dan menolong orang lain. Demi Kristus Tuhan dan Pengantara kami. Amin.

Aksi:

Aku berusaha untuk selalu ceria agar dapat memberi semangat kepada teman-temanku.

Rabu, 4 September 2024

Bacaan Kitab Suci: 1Kor 3:1-9; Mzm 33:12-13.14-15.20-21; Luk 4:38-44.

38 Kemudian Ia meninggalkan rumah ibadat itu dan pergi ke rumah Simon. Adapun ibu mertua Simon demam keras dan mereka meminta kepada Yesus supaya menolong dia. 39 Maka Ia berdiri di sisi perempuan itu, lalu menghardik demam itu, dan penyakit itu pun meninggalkan dia. Perempuan itu segera bangun dan melayani mereka. 40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka. 41 Dari banyak orang keluar juga setan-setan sambil berteriak: "Engkau adalah Anak Allah." Lalu Ia dengan keras melarang mereka dan tidak memperbolehkan mereka berbicara, karena mereka tahu bahwa Ia adalah Mesias. 42 Ketika hari siang, Yesus berangkat dan pergi ke suatu tempat yang sunyi. Tetapi orang banyak mencari Dia, lalu menemukan-Nya dan berusaha menahan Dia supaya jangan meninggalkan mereka. 43 Tetapi Ia berkata kepada mereka: "Juga di kota-kota lain Aku harus memberitakan Injil Kerajaan Allah sebab untuk itulah Aku diutus." 44 Dan Ia memberitakan Injil dalam rumah-rumah ibadat di Yudea

 

Yesus Membantu dengan Tulus

 

"40 Ketika matahari terbenam, semua orang membawa kepada-Nya orang-orang sakitnya, yang menderita bermacam-macam penyakit. Ia pun meletakkan tangan-Nya atas mereka masing-masing dan menyembuhkan mereka."(Lukas 4:40)

 

Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Pernahkah kalian mengalami sakit? Entah sakit berat maupun sakit yang ringan. Ketika sakit, kalian akan dibawa ke dokter untuk diperiksa. Orang tua tentu saja tidak mau membiarkan kalian sakit. Orang tua mengharapkan kalian sehat dan dapat melaksanakan tugas kalian.

Hal yang sama juga dilakukan oleh keluarga atau sanak saudara yang sakit pada zaman Yesus. Mereka membawa anggota keluarganya yang sakit untuk disembuhkan oleh Yesus. Namun sebelum orang-orang sakit disembuhkan, Yesus juga menyembuhkan mertua yang sedang sakit. Melihat mertua Petrus sembuh, banyak orang membawa anggota keluarganya untuk disembuhkan oleh Yesus. Yesus sendiri ketika melihat orang sakit pasti mau menyembuhkannya. Tindakan Yesus untuk menyembuhkan orang sakit yang tak berdaya karena cinta-Nya kepada mereka. Tidak ada alasan atau pamrih lain seperti dipuji karena memiliki kekuasaan menyembuhkan orang sakit. Yesus mau supaya orang memperoleh hidup yang lebih baik.

            Hari ini kita banyak belajar dari Yesus sendiri yang menolong orang dengan tulus. Kita pun diajak untuk menolong orang lain dengan penuh kasih tanpa pamrih. Untuk itu, kita perlu belajar rendah hati dari Yesus untuk memberi pelayanan kepada teman-teman yang berkekurangan, miskin dan terlantar.

 

Refleksi:

Apakah aku sudah memberikan bantuan kepada teman-teman yang berkekurangan?

Apakah aku sudah menyisihkan uang jajanku untuk disumbangkan kepada teman-teman yang tidak mampu?

Doa:

Allah yang Mahabaik ajarilah kami untuk berani mewartakan Kerajaan Allah dan berkomunikasi secara pribadi dengan-Mu, Sang Sumber kehidupan. Bantulah kami untuk berani mewartakan Kerajaan Allah dengan membantu sesama kami seperti Bunda Teresa dengan tulus dan penuh kasih sayang. Allah, Engkaulah kekuatan hidup kami, kini dan sepanjang masa. Amin

Aksi:

Aku akan mengantar teman yang sakit ke UKS atau dokter.

 

 

Kamis, 5 September 2024

Pesta Santa Teresa dari Kalkuta

Bacaan Kitab Suci: 1Kor 3:18-23; Mzm 24:1-2.3-4ab.5-6; Luk 5:1-11.

1 Pada suatu kali Yesus berdiri di pantai danau Genesaret, sedang orang banyak mengerumuni Dia hendak mendengarkan firman Allah. 2 Ia melihat dua perahu di tepi pantai. Nelayan-nelayannya telah turun dan sedang membasuh jalanya. 3 Ia naik ke dalam salah satu perahu itu, yaitu perahu Simon, dan menyuruh dia supaya menolakkan perahunya sedikit jauh dari pantai. Lalu Ia duduk dan mengajar orang banyak dari atas perahu. 4 Setelah selesai berbicara, Ia berkata kepada Simon: "Bertolaklah ke tempat yang dalam dan tebarkanlah jalamu untuk menangkap ikan." 5 Simon menjawab: "Guru, telah sepanjang malam kami bekerja keras dan kami tidak menangkap apa-apa, tetapi karena Engkau menyuruhnya, aku akan menebarkan jala juga." 6 Dan setelah mereka melakukannya, mereka menangkap sejumlah besar ikan, sehingga jala mereka mulai koyak. 7 Lalu mereka memberi isyarat kepada teman-temannya di perahu yang lain supaya mereka datang membantunya. Dan mereka itu datang, lalu mereka bersama-sama mengisi kedua perahu itu dengan ikan hingga hampir tenggelam. 8 Ketika Simon Petrus melihat hal itu ia pun tersungkur di depan Yesus dan berkata: "Tuhan, pergilah dari padaku, karena aku ini seorang berdosa." 9 Sebab ia dan semua orang yang bersama-sama dengan dia takjub oleh karena banyaknya ikan yang mereka tangkap; 10 demikian juga Yakobus dan Yohanes, anak-anak Zebedeus, yang menjadi teman Simon. Kata Yesus kepada Simon: "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." 11 Dan sesudah mereka menghela perahu-perahunya ke darat, mereka pun meninggalkan segala sesuatu, lalu mengikut Yesus.

 

 Menjadi Penjala Manusia

 "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." 

(Lukas 5:10)

 

  Anak-anak yang dikasihi Tuhan,

Hari Gereja merayakan pesta Santa Teresa dari Calcuta,India. Santa Teresa lahir di Skopje, Makedonia. Sejak masih kecil, ia merasa tujuan hidupnya adalah melayani Tuhan purnawaktu. Saat usianya delapan belas tahun, ia menjadi biarawati dan pergi ke India dengan "Sisters of Loreto" dan mengajar di sebuah sekolah Katolik selama bertahun-tahun. Selama masa ini, ia menyaksikan kehidupan kaum miskin dan orang sakit di India. Ia berusaha menolong mereka yang miskin. Ia memberi harapan kepada orang-orang miskin agar mempunyai hidup yang lebih baik, terutama mereka yang ditolak sebagai orang-orang yang tidak mungkin ditolong atau tidak layak mendapat pertolongan.

Injil hari ini mengisahkan tentang Yesus memilih Petrus, Andreas, Yakobus dan Yohanes sebagai murid-murid-Nya. Seperti yang dikatakan oleh Yesus kepada Simon Petrus, "Jangan takut, mulai dari sekarang engkau akan menjala manusia." Yesus melihat ketulusan dan usaha keras dari Simon Petrus, Andreas, Yakobus, dan Yohanes. Yesus tidak memandang latar belakang pekerjaan Simon Petrus dan teman-temannya. Yesus memilih murid-murid untuk menolong-Nya orang-orang miskin dan tersingkir.

Kita boleh belajar dari Santa Teresa dari Kalkuta yang dipilih oleh Yesus untuk membantu orang-orang miskin di India. Yesus sendiri juga memilih murid-murid pertama yang berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana. Mereka adalah para nelayan yang tidak mempunyai Pendidikan yang tinggi. Yesus memilih orang-orang yang dengan tulus melayani sesama entah di masyarakat atau di gereja. Contoh pelayanan di gereja misalnya menjadi misdinar, anggota koor, dan tugas lainnya.

 

Refleksi:

 Apakah aku  sungguh-sungguh melaksanakan tugas-tugasku setiap hari?

 Apakah aku senang membantu orangtuaku di rumah?

 Doa:

 Allah Bapa yang terkasih, bantulah kami agar semakin menyadari tugas kami sebagai siswa agar dapat melaksanakan dengan penuh tanggung jawab. Demi Kristus Tuhan dan pengantara kami. Amin

Aksi:

Aku akan menyisihkan uang jajanku untuk menolong orang miskin seperti Bunda Teresa.

Follow Instagram @kompasianacom juga Tiktok @kompasiana biar nggak ketinggalan event seru komunitas dan tips dapat cuan dari Kompasiana
Baca juga cerita inspiratif langsung dari smartphone kamu dengan bergabung di WhatsApp Channel Kompasiana di SINI

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
  5. 5
  6. 6
  7. 7
  8. 8
  9. 9
  10. 10
Mohon tunggu...

Lihat Konten Humaniora Selengkapnya
Lihat Humaniora Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun