Â
      Pada suatu hari ada seorang anak perempuan namanya Dina baru pulang dari sekolah sambil menangis. Ia langsung masuk tanpa mengucapkan salam kepada ibunya. Biasanya ia pulang dengan ceria. Melihat keanehan itu, ibunya bertanya kepadanya. "Apa yang terjadi denganmu, Nak? "Aku dibilang makan makanan yang tidak halal Bu," jawabnya. Sang ibu pun memeluk Dina sambil menjelaskan kepada Dina. "Apakah kamu kamu percaya dengan perkataan teman-temanmu itu?" Makanan yang kita makan bukan soal haram dan halal. Yang kita makan itu bukan hanya didasarkan pada perintah Allah yang tertulis dalam bentuk hokum, melainkan yang tertulis dalam hati manusia.
Jawaban ibu atas kegundahan hati Dina seperti didasarkan pada Injil hari ini bahwa apa yang di luar dan masuk ke dalam manusia tidak dapat menajiskan, melainkan yang keluar dari dalam hati manusia melalui mulut itulah yang menajiskan (haram). Apa yang masuk ke dalam perut melalui mulut, akan berakhir menjadi kotoran. Tetapi yang keluar dari dalam hati manusia dan keluar melalui mulut akan menajiskan. Â Misalnya, suka marah-marah, berkata kotor, membuly teman, menfitnah, caci maki, iri hati, dan lain-lain.
Dina menganggukan kepalanya tanda ia mengerti apa yang dijelaskan oleh ibunya. Ia pun tidak sedih lagi. Ia mulai memahami justru teman-temannya yang mengatakan ia makan makanan haram justru telah membuat diri mereka terhina.
Hari ini kita diajak oleh Yesus untuk mengendalikan hati dan pikiran kita serta tangan kita yang menajiskan. Hati-hati dengan tanganmu. Karena pada zaman sekarang ini dengan HP atau medsos tangan kita bisa lebih kejam daripada mulut, untuk menyakiti hati, menyebar fitnah dan hujat.
Refleksi:
Apakah aku suka berkata-kata kasar kepada teman-temanku?
Apakah aku selalu mengucapkan kata-kata yang memberikan harapan kepada teman-teman?
Doa:
Tuhan Yesus, ajarilah kami untuk selalu bertindak dan berbicara dengan kata-kata yang lebih baik dan memberikan semangat kepada orang lain. Dengan demikian kami membawa kabar gembira bagi sesama sehingga nama-Mu semakin dimuliakan. Amin.Â
Aksi: