"Aku benar-benar minta maaf, kak. Karena aku kakak jadi seperti ini." Aku pun mengulangi mengatakan kalimat tersebut.
"Nggak, Dek. Kakak seperti ini karena musibah, bukan karena kamu." Kak Leo menjawab seperti jawaban ibu tadi.
"Tapi, kaki kakak?"
"Iya, kakak tahu, kok, karena tadi kakak sempat gak bisa menggerakan kaki kakak saat kecelakaan itu. Tapi gak apa-apa. Kakak, kan, masih bisa berjalan dengan kursi roda. Jadi kamu tenang aja, ya. Nanti kakak belikan es krim yang baru buat kamu."
Aku kembali mencium punggung tangan kanan Kak Leo, sambil berkata, "maafin aku, ya, Kak. Aku sayang kakak."
"Kakak juga sayang kamu." Kak Leo tersenyum lebar menjawabnya.
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H