Mohon tunggu...
Marius Gunawan
Marius Gunawan Mohon Tunggu... Konsultan - Profesional

Tulisan sebagai keber-ada-an diri dan ekspresi hati

Selanjutnya

Tutup

Kebijakan Artikel Utama

Kecolongan Data Pribadi Lagi, Mengapa Terus Terjadi?

19 September 2024   22:36 Diperbarui: 20 September 2024   17:29 364
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Bahkan ketika insiden kebocoran terjadi, respons yang diberikan seringkali lambat dan tidak cukup untuk mencegah kejadian serupa di masa mendatang.

Ketiga, ada kemungkinan keterlibatan orang dalam. Tidak bisa diabaikan bahwa dalam beberapa kasus, kebocoran data bisa jadi disebabkan oleh pihak internal yang terlibat dalam transaksi jual beli data di pasar gelap. 

Hal ini menambah kompleksitas masalah, karena bukan hanya sistem keamanan yang lemah, tetapi juga adanya oknum yang dengan sengaja memanfaatkan situasi demi keuntungan pribadi.

Bahaya dari Kebocoran Data Pribadi

Kebocoran data pribadi membawa risiko yang sangat serius, baik bagi individu maupun negara. Data yang bocor dapat digunakan oleh pihak yang tidak bertanggung jawab untuk berbagai kejahatan, seperti pencurian identitas, penipuan, hingga pemerasan. 

Untuk individu, hal ini dapat merusak reputasi dan menyebabkan kerugian finansial yang signifikan. Bayangkan saja, data NPWP yang bocor dapat disalahgunakan untuk mengakses informasi keuangan seseorang atau digunakan untuk mendaftarkan layanan tanpa sepengetahuan pemilik data.

Lebih jauh lagi, ketika data milik pejabat tinggi negara, seperti Presiden dan Menteri Keuangan, ikut bocor, dampaknya bisa mengancam keamanan nasional. 

Data-data ini bisa digunakan untuk kejahatan yang lebih besar, termasuk serangan siber yang menargetkan infrastruktur penting negara.

Mengapa Harus Ada Tindakan Tegas?

Ketika kasus kebocoran data terus berulang, tidak cukup hanya meminta maaf. Sebagai warga negara, kita berhak menuntut tindakan lebih dari sekadar pernyataan permintaan maaf. 

sumber gambar: CNNindonesia.
sumber gambar: CNNindonesia.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Kebijakan Selengkapnya
Lihat Kebijakan Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun