Konseling : memberi saran kepada manajemen dalam masalah sosial, politik dan peraturan, berkonsultasi dengan tim manajemen., dll.
Dari beberapa uraian tugas PR di atas dapat disimpulkan bahwa PR negara Indonesia dapat merupakan pahlawan sebagai penghubung antara pemerintah dan rakyat. Agar memunculkan rasa nasionalisme yang luntur karena beberapa hal yang telah terjadi di Indonesia.
Indonesia sebagai suatu bangsa saat ini sedang mengalami sebuah kerisis karena merajalelanya kekuasaan para pemegang kekuasaan. Dengan memperkaya dirinya sendiri tanpa memikirkan nasib bangsa yang menjadi korban atas kesemena-menaan para pejabat-pejabat public tersebut.
Seperti yang sudah disinggung pada awal tulisan ini, Indonesia ibaratnya sebuah perusahaan, tetapi perusahaan yang sedang mengalami krisis yang melanda internal perusahaan itu sendiri. Dampaknya adalah orang-orang di dalamnya menjadi saling tidak percaya, selain itu public pun menjadi tidak pecaya lagi dengan perusahaan atau institusi itu.
Hal ini menjadikan orang-orang Indonesia tidak lagi merasa memiliki Indonesia, karena para pejabatnya tidak amanah dalam memegang kepercayaan rakyat. Oleh karena itu jika ada permasalahan yang menimpa Indonesia atau pemerintahan, rakyat cenderung menyalahkan pemerintah. Padahal dapat saja jika rasa memiliki rakyat Indonesia pada bangsa Indonesia itu sendiri, otomatis apabila ada permasalahan yang melanda Indonesia bukan hanya menyalahkan presiden atau menteri atau pemerintah saja, tetapi ada baiknya juga rasa ingin menyumbang baik pemikiran maupun tenaga untuk membangun dan menata kembali Indonesia ada dalam diri masing-masing individu atau rakyat Indonesia itu sendiri.
10-15 tahun ke depan globalisasi akan semakin tinggi, sebuah Negara jika tidak kuat dari dalamnya atau orang-orang yang terlibat di dalamnya. Dan juga terdiri dari orang-orang yang punya rasa memiliki yang tinggi, maka bisa saja akan kehilangan identitas diri atau identitas kebangsaan itu sendiri. Maka hendaknya dari sekarang hendaknya perkuat rasa keIndonesiaan. Dan mengembalikan lkagi citra pemerintahan Indonesia di mata publik.
Jika di lihat krisis yang melanda Indonesia adalah jenis krisis persepsi public. Menurut (Nova, 2009) adalah saat krisis terjadi, perusahaan yang mengalaminya mungkin akan menjumpai krisis lain karena krisis yang terjadi sebelumnya tidak teratasi dengan baik.
Krisis ini biasanya disebabkan karena perusahaan melakukan hal-hal yang bertentangan dengan norma yang ada di masyarakat atau yang bertentangan dengan keinginan atau kepentingan public. Misalnya saja krisis mengenai hilangnya kepercayaan public terhdap para pejabat pemerintahan, bahkan oleh seorang presiden karena banyaknya korupsi yang melanda di Indonesia, akhirnya public bersikap apatis terhadap pemerintah.
Sikap ketidakpercayaan public ini jika ditidak ditindaklanjuti akan menjadi krisis yang lebih besar lagi. Oleh karena itu perlu penanganan segera. Biasanya jika didalam perusahaan terjadi krisis maka yang lebih berperan untuk menjadi fasilitator antara perusahaan dan public adalah public relation, begitu juga Indonesia ini perlu adanya public relation yang ada dalam pemerintahan untuk menangani krisis ini.