"Ke tempat di mana aku seharusnya berada. Dunia ini bukan lagi tempatku."
Lila merasa hatinya hancur. "Aku tidak ingin kamu pergi, Aruna."
"Aku tahu," jawab Aruna dengan lembut. "Tapi aku sudah terlalu lama terjebak di sini. Dan kamu juga, Lila, harus melanjutkan hidupmu tanpa terus terikat padaku."
Matahari mulai tenggelam lagi di balik bukit, mewarnai langit dengan warna merah keemasan. Aruna bangkit dari duduknya, lalu memandang Lila untuk terakhir kalinya.
"Selamat tinggal, Lila. Terima kasih untuk segalanya."
Dan sebelum Lila sempat mengatakan apa-apa, Aruna menghilang, lenyap bersama senja.
Lila tetap duduk di sana, memandangi langit yang perlahan berubah menjadi gelap. Air mata mengalir di pipinya, tapi ia tahu bahwa Aruna akhirnya telah menemukan kedamaian. Meskipun sakit kehilangan, Lila merasa lega. Setidaknya, Aruna tidak lagi terjebak di dunia ini.
Dan sejak hari itu, senja di bukit tidak lagi sama. Tapi, setiap kali matahari tenggelam, Lila selalu teringat akan Aruna---teman yang datang dari senja dan pergi bersama malam.
Sumbawa, 10 September 2024
Baca konten-konten menarik Kompasiana langsung dari smartphone kamu. Follow channel WhatsApp Kompasiana sekarang di sini: https://whatsapp.com/channel/0029VaYjYaL4Spk7WflFYJ2H