Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sisa Hujan di Kota Kecil

6 September 2024   05:51 Diperbarui: 6 September 2024   06:10 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Saat fajar menyingsing, mereka akhirnya berhenti di sebuah taman tua yang penuh dengan tanaman liar. Wanita itu berdiri di tengah taman, menatap ke arah sebuah batu besar yang tertutup lumut. "Ini dia," katanya dengan lembut. "Saya merasakannya di sini."

Melati melihat batu itu dengan cermat, lalu memperhatikan bahwa ada ukiran yang samar di permukaan batu. Dengan bantuan wanita itu, mereka membersihkan lumut dan menemukan sebuah ukiran yang menggambarkan dua hati yang saling berpegangan tangan.

Wanita itu menatap ukiran itu dengan penuh haru. "Ini dia. Ini adalah tanda yang saya cari selama ini."

Melati tidak bisa menyembunyikan rasa keingin tahuannya. "Apa arti ukiran ini?"

Wanita itu meneteskan air mata. "Ini adalah tanda cinta yang abadi. Beberapa tahun yang lalu, saya kehilangan seseorang yang sangat saya cintai. Saya berjanji untuk menemukan tanda ini sebagai simbol bahwa cinta kami tidak akan pernah hilang, bahkan setelah semua ini."

Melati merasa terharu mendengar cerita itu. "Saya senang bisa membantu Anda menemukan apa yang hilang."

Wanita itu tersenyum penuh syukur. "Terima kasih. Dengan menemukan tanda ini, saya merasa seolah-olah bisa melanjutkan hidup saya dan melepaskan masa lalu."

Saat hujan mulai reda, Melati dan wanita itu duduk di bawah pohon besar di taman. Mereka berbicara tentang kehidupan, cinta, dan bagaimana setiap orang memiliki cerita mereka sendiri. Melati merasa bahwa kehadirannya di kota kecil ini bukan hanya tentang mencari tempat baru, tetapi juga tentang menemukan makna dari setiap pengalaman.

Hari itu, di bawah sisa hujan yang masih menetes, Melati memahami bahwa terkadang, apa yang kita cari bukan hanya tentang benda atau tempat, tetapi tentang perasaan dan kenangan yang menyentuh hati.

Sumbawa, 6 September 2024

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun