Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sisa Hujan di Kota Kecil

6 September 2024   05:51 Diperbarui: 6 September 2024   06:10 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Pak Adi tertawa kecil. "Hujan memang bisa membuat segalanya terasa berbeda. Kadang-kadang, hujan membawa kesempatan untuk merenung dan menemukan hal-hal baru."

Melati memandang ke luar jendela, di mana hujan masih turun dengan lebat. "Saya penasaran, Pak Adi. Apakah ada buku yang bisa membantu saya memahami kota ini lebih baik?"

Pak Adi memandang sekeliling tokonya. "Kami memiliki banyak buku tentang sejarah kota ini dan kisah-kisah lokal. Tapi mungkin Anda akan tertarik dengan buku yang satu ini." Ia meraih sebuah buku tua dari rak, membukanya, dan menunjukkannya pada Melati.

Buku itu berjudul "Legenda Kota Kecil", dengan sampul yang sudah mulai pudar. Melati melihat gambar-gambar lama di dalamnya, serta tulisan tangan yang indah. "Apa isi buku ini?" tanyanya.

"Itu adalah kumpulan legenda dan cerita rakyat tentang kota ini. Dulu, banyak orang percaya pada cerita-cerita itu. Beberapa di antaranya sangat menarik dan mungkin bisa memberi Anda pandangan baru tentang kota ini."

Melati membuka-buka halaman buku itu dengan rasa ingin tahu. Salah satu cerita yang menarik perhatiannya adalah tentang seorang wanita misterius yang sering terlihat di jalanan saat hujan turun. Konon, wanita itu mencari sesuatu yang hilang dan tidak pernah berhenti sampai ia menemukannya.

"Apakah cerita ini benar-benar terjadi?" tanya Melati.

Pak Adi tersenyum. "Cerita-cerita seperti itu seringkali diselimuti oleh misteri. Tidak ada yang benar-benar tahu apakah itu nyata atau hanya legenda. Tapi banyak orang di kota ini percaya bahwa ada sesuatu yang lebih dari sekadar cerita."

Melati merasa tertarik dan memutuskan untuk membeli buku tersebut. Setelah membayar dan mengucapkan terima kasih, ia berpamitan dengan Pak Adi. "Terima kasih atas teh dan bukunya. Saya akan membaca cerita-cerita ini dengan saksama."

Pak Adi mengangguk. "Hati-hati di luar. Hujan mungkin membuat jalanan licin."

Melati meninggalkan toko dan melanjutkan langkahnya di bawah hujan. Buku di tangannya terasa berat, tetapi ia merasa seolah ada sesuatu yang lebih berat dari itu---rasa ingin tahu dan perasaan ingin mengeksplorasi lebih jauh tentang kota kecil ini.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun