Mohon tunggu...
Marisa Fitri
Marisa Fitri Mohon Tunggu... Mahasiswa - Mahasiswa

Saya adalah salah satu mahasiswa semester 6. Saya memiliki hobi membaca dan menulis karya sastra.

Selanjutnya

Tutup

Cerpen Pilihan

Cerpen | Sisa Hujan di Kota Kecil

6 September 2024   05:51 Diperbarui: 6 September 2024   06:10 103
+
Laporkan Konten
Laporkan Akun
Kompasiana adalah platform blog. Konten ini menjadi tanggung jawab bloger dan tidak mewakili pandangan redaksi Kompas.
Lihat foto
Bagikan ide kreativitasmu dalam bentuk konten di Kompasiana | Sumber gambar: Freepik

Kembali ke rumah barunya, Melati duduk di meja makan, membuka buku tersebut, dan mulai membaca. Setiap cerita membawa warna baru pada imajinasinya. Namun, satu cerita tetap menghantui pikirannya---tentang wanita misterius yang tidak pernah berhenti mencari sesuatu di bawah hujan.

Hari-hari berlalu, dan hujan masih terus mengguyur kota. Melati mulai mengamati lebih seksama lingkungan di sekelilingnya. Ia sering berjalan-jalan di jalanan yang basah, berharap bisa menemukan petunjuk tentang wanita misterius dalam cerita. Setiap kali hujan turun, ia merasakan dorongan kuat untuk menjelajahi jalan-jalan yang lebih sepi.

Suatu malam, saat hujan turun dengan sangat deras, Melati berjalan melewati sebuah lorong kecil yang belum pernah ia jelajahi sebelumnya. Lorong itu tampak tua dan terabaikan, dengan dinding-dinding yang penuh dengan lumut. Hatinya berdebar, dan ia merasa seolah sedang berada di dalam cerita yang ia baca.

Tiba-tiba, dari ujung lorong, ia melihat seorang wanita berdiri di bawah hujan. Wanita itu mengenakan gaun putih yang basah kuyup, rambutnya panjang dan meneteskan air. Ia tampak seperti sosok yang keluar dari buku yang dibaca Melati.

Melati mendekat dengan hati-hati. "Selamat malam. Anda baik-baik saja?"

Wanita itu menoleh perlahan. Wajahnya tampak lembut dan penuh kelelahan. "Saya sedang mencarinya," jawabnya dengan suara pelan. "Saya harus menemukan apa yang hilang."

Melati merasa ada sesuatu yang sangat familiar tentang wanita itu, meskipun ia tidak tahu mengapa. "Apa yang Anda cari?"

Wanita itu menghela napas panjang. "Ada sesuatu yang hilang di kota ini. Sesuatu yang penting. Saya harus menemukannya."

Melati merasa tertarik dan merasa perlu membantu. "Mungkin saya bisa membantu. Saya baru saja membaca tentang cerita seperti ini. Mungkin ada sesuatu yang bisa kita lakukan bersama."

Wanita itu menatap Melati dengan tatapan penuh harapan. "Jika Anda bersedia, mungkin kita bisa mencari bersama."

Malam itu, di bawah hujan yang terus menerus, Melati dan wanita misterius itu mulai mencari di lorong-lorong kota. Mereka menjelajahi tempat-tempat yang jarang dikunjungi, mencari petunjuk dan mencoba memahami apa yang mungkin hilang.

HALAMAN :
  1. 1
  2. 2
  3. 3
  4. 4
Mohon tunggu...

Lihat Konten Cerpen Selengkapnya
Lihat Cerpen Selengkapnya
Beri Komentar
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE

Belum ada komentar. Jadilah yang pertama untuk memberikan komentar!
LAPORKAN KONTEN
Alasan
Laporkan Konten
Laporkan Akun